JAKARTA - Biaya logistik menjadi salah satu pos terbesar dalam operasional industri manufaktur. Data menunjukkan, sekitar 58 persen total biaya logistik dialokasikan untuk transportasi, terutama pengiriman menggunakan armada truk kontainer. Besarnya porsi ini menegaskan bahwa strategi efisiensi menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan agar tetap kompetitif di pasar global.
Presiden Direktur Hankook Tire Sales Indonesia, Bartek (Byunghak) Choi, menegaskan bahwa tekanan ekonomi global, ketidakpastian rantai pasok, dan biaya logistik yang tinggi menjadi tantangan besar bagi industri manufaktur.
“Efisiensi logistik menjadi kunci penting untuk menjaga daya saing. Hankook Tire berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia melalui inovasi produk yang berorientasi pada keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang,” jelas Bartek.
Pentingnya Total Cost of Ownership Kendaraan
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, menekankan bahwa efisiensi logistik saat ini bukan pilihan, tetapi kebutuhan mendasar. Salah satu cara menekan biaya adalah dengan menghitung total cost of ownership (TCO) kendaraan komersial.
“Biaya ini mencakup sewa atau beli kendaraan, bahan bakar, serta perawatan dan perbaikan kendaraan. Semua ini digunakan untuk operasional manufaktur, mulai dari distribusi bahan baku hingga produk jadi. Jika salah satu aspek terganggu, rantai distribusi ikut terganggu,” ujar Ahmad.
TCO yang terkelola dengan baik akan meminimalkan downtime kendaraan, menurunkan risiko kerugian operasional, dan memastikan kelancaran distribusi.
Empat Langkah Efisiensi Operasional
Hankook Tire menyarankan empat langkah konkret yang dapat diterapkan perusahaan untuk menekan biaya operasional armada truk:
1. Pemeliharaan Kendaraan Preventif
Armada logistik disarankan menjalani pengecekan harian, mulai tekanan ban, kondisi lampu, sistem rem, hingga oli mesin. Servis rutin untuk mesin, filter, dan suspensi dapat mengurangi risiko kerusakan mendadak. Perawatan konsisten mampu menekan biaya perbaikan tahunan hingga 20 persen.
2. Gaya Mengemudi Stabil
Menghindari akselerasi atau pengereman mendadak penting untuk memperpanjang usia ban, suspensi, dan mengurangi konsumsi bahan bakar. Pelatihan safety driving dianjurkan agar sopir terbiasa mengemudi halus sesuai batas kecepatan: 100 km/jam di jalan tol, 80 km/jam jalan antar kota, 50 km/jam perkotaan, dan 30 km/jam di permukiman.
3. Pengelolaan Kapasitas Muatan
Overload mempercepat kerusakan kendaraan dan menurunkan keselamatan. Mematuhi batas muatan pabrikan menjadi kunci menjaga performa truk dan kelancaran operasional.
4. Pemilihan Ban Sesuai Medan
Ban yang tepat memperpanjang usia pakai dan menekan biaya. Untuk rute tol, ban regional seperti Smart Flex AH31/AH31K lebih cocok, sementara ban off-road di jalan tol justru memperpendek masa pakai ban. Pemilihan ban yang sesuai membantu perusahaan menjaga armada tetap optimal.
Smart Flex Series: Dukungan Praktis Hankook Tire
Ahmad menambahkan, Hankook Tire menghadirkan rangkaian Smart Flex series yang mendukung operasional jarak jauh. Dengan daya cengkeram optimal, keausan merata, dan durabilitas tinggi, ban ini membantu perusahaan menjaga performa kendaraan sekaligus menekan biaya operasional.
Seri Smart Flex mencakup:
Smart Flex AH51: Ban untuk semua posisi dengan performa premium dari awal hingga lapisan tapak terakhir. Teknologi alur tersembunyi dan sipe 3D menjaga cengkeraman optimal, termasuk di jalan basah, serta memperpanjang usia ban dan efisiensi bahan bakar.
Smart Flex AH35: Dirancang untuk truk dan bus di jalur jalan raya. Tapak lebar dan desain 3D sipe memberikan traksi kuat, keausan merata, dan jarak tempuh lebih panjang.
Smart Flex AH31/AH31K: Ban tubeless untuk truk kargo dan bus, tapak lebar dengan teknologi kerf 3D meningkatkan stabilitas, memperlambat keausan, dan memungkinkan armada beroperasi lebih lama dengan biaya perawatan ban lebih rendah.
Hankook Tire sebagai Mitra Strategis
Melalui inovasi dan komitmen pada keberlanjutan, Hankook Tire memperkuat posisinya sebagai mitra strategis industri manufaktur dan logistik di Indonesia. Perusahaan tidak hanya menyediakan ban, tetapi juga solusi efisiensi biaya dan praktik transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Strategi ini menunjukkan bahwa investasi pada pemilihan ban, perawatan, dan pelatihan sopir merupakan langkah praktis menekan biaya logistik sekaligus mendukung keberlanjutan armada.
Menuju Operasional Logistik Lebih Efisien
Efisiensi logistik kini menjadi faktor penentu daya saing. Perusahaan yang mampu mengelola TCO armada, menjaga kondisi kendaraan, mengatur muatan, dan memilih ban tepat akan menikmati penghematan signifikan. Praktik ini tidak hanya menurunkan biaya, tetapi juga memperpanjang usia armada dan menjaga kelancaran distribusi produk.
Dengan penerapan langkah-langkah ini, industri manufaktur bisa menghadapi tantangan global dengan lebih siap, menjaga keberlanjutan operasi, serta meminimalkan risiko gangguan distribusi.