JAKARTA - ebuah tragedi memilukan terjadi di perlintasan rel kereta api Km 67+9 pada malam harinya, tepatnya di Dk. Kedung Glonggong, Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Seorang wanita paruh baya berusia 68 tahun menjadi korban keganasan kereta api penumpang Airlangga 272, yang melaju dari Pasar Senin, Jakarta, menuju Pasar Turi, Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada pukul 19.16 WIB, Rabu, 8 Februari 2025, saat suasana di sekitar lokasi kejadian dipenuhi suara gemuruh kereta yang mendekat.
Kejadian bermula ketika korban, Wagirah Binti Wakiran, seorang petani asal Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kab. Blora, sedang berjalan kaki di sepanjang pinggiran perlintasan rel. Tanpa disadari, kereta api yang tengah melaju kencang mendekatinya, dan dalam sekejap, tragedi itu pun tak terhindarkan. Masinis Yudi Nipp 41820, yang dibantu oleh Asisten Masinis Listiyono Nipp 70257, tidak dapat menghindari korban yang telah berada di rel, sehingga tak pelak kecelakaan itu terjadi.
Para saksi yang berada di sekitar lokasi, termasuk Lasmiyan Bin Suwaji, seorang satpam dari PT. KAI, dan Donik Haryanto Bin Darmin, seorang wiraswasta, menyatakan mereka melihat kejadian tersebut dengan jelas. Lasmiyan mengungkapkan, "Kami berteriak untuk memperingatkan, tetapi segalanya berjalan begitu cepat, dan wanita itu sudah tak bisa dihindari."
Begitu kabar memilukan ini tersebar, Mujito Bin Darmin, Sekretaris Desa Kediren, segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Randublatung. Tindakan cepat dilakukan, dengan petugas kepolisian segera mendatangi lokasi bersama tim medis untuk melakukan pemeriksaan. "Ini adalah tragedi yang menggetarkan hati, dan kami akan menyelidiki penyebab insiden ini dengan serius," ujar Mujito dalam sebuah pernyataan.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa korban mengalami luka parah yang mengakibatkan kematiannya di tempat. Luka terbuka di kepala, hidung, serta patah tulang di bagian tangan kiri menjadi bukti dahsyatnya benturan yang terjadi. Keluarga dari Wagirah telah dihubungi dan kini tengah dalam proses mengurus pemulangan jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Masyarakat setempat turut berduka atas peristiwa ini dan berharap agar keselamatan di perlintasan kereta api bisa lebih ditingkatkan. Penyelidikan oleh pihak kepolisian masih terus berlangsung, dengan menggali informasi lebih dalam dari para saksi yang ada di lokasi untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada malam nahas tersebut. Sementara itu, perjalanan kereta api penumpang Airlangga 272 sempat terhenti sewaktu penyelidikan berlangsung, sebelum akhirnya kembali diberangkatkan setelah situasi dinyatakan aman.
Insiden mengenaskan ini menambah daftar panjang kecelakaan di lintasan kereta api, menyoroti pentingnya kewaspadaan dan penanganan keselamatan yang lebih ketat di lokasi-lokasi rawan seperti ini. "Kami berharap ada lebih banyak rambu pengaman dan penyuluhan kepada masyarakat agar lebih perhatian dengan bahaya di sekitar area perlintasan," ungkap Donik Haryanto, yang turut menyaksikan kejadian yang merenggut nyawa sang petani tersebut.
Kasus ini kembali mengingatkan kita semua akan pentingnya keselamatan di rel kereta api, serta perlunya tindakan pencegahan yang lebih maksimal agar insiden serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.