Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto Perdana Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Presiden Prabowo Subianto Perdana Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Presiden Prabowo Subianto Perdana Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

JAKARTA - Untuk pertama kalinya sejak dilantik sebagai Kepala Negara, Presiden Prabowo Subianto memimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Momen bersejarah ini menjadi simbol awal kepemimpinannya dalam menjaga nilai persatuan bangsa. Presiden tiba sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung menerima laporan dari perwira upacara Brigadir Jenderal TNI Fitriana Nur Heru Wibawa.

Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Kolonel Pnb Muhamad Amry Taufanny. Upacara berlangsung khidmat dengan penuh penghormatan kepada pahlawan revolusi.

Rangkaian kegiatan dimulai dari salam kebangsaan, penghormatan kebesaran, hingga laporan komandan upacara. Presiden Prabowo kemudian memimpin hening cipta untuk mengenang jasa para pejuang bangsa yang telah mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Pesan Kebangsaan dari Kepala Negara

Dalam suasana hening, Presiden mengajak seluruh peserta untuk menundukkan kepala mengenang para pahlawan revolusi. "Marilah kita sejenak mengenang arwah dan jasa-jasa para pahlawan revolusi dan para pendahulu kita yang telah berkorban untuk kedaulatan, kehormatan, kemerdekaan bangsa Indonesia, dan untuk mempertahankan Pancasila," ucapnya dengan penuh ketegasan.

Pesan Presiden tersebut menegaskan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga pedoman kehidupan berbangsa yang harus selalu dijaga oleh generasi penerus. Kehadirannya sebagai inspektur upacara memberi nuansa khusus karena ini merupakan peringatan perdana yang dipimpinnya.

Momen tersebut juga menunjukkan komitmen Prabowo untuk menguatkan ideologi bangsa di tengah tantangan global. Pancasila diingatkan sebagai perekat utama persatuan, sekaligus benteng menghadapi berbagai perbedaan yang ada di masyarakat.

Kehadiran Tokoh Bangsa dan Pemimpin Lembaga

Upacara juga diisi dengan pembacaan naskah Pancasila oleh Ketua MPR Ahmad Muzani. Selanjutnya, Wakil Ketua DPD Yorrys Raweyai membacakan Pembukaan UUD 1945. Ketua DPR Puan Maharani berkesempatan membacakan sekaligus menandatangani naskah ikrar sebagai wujud kesetiaan pada Pancasila.

Rangkaian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar. Suasana penuh khidmat terlihat ketika seluruh tamu undangan larut dalam doa untuk para pahlawan bangsa.

Sejumlah tokoh penting hadir, antara lain Wakil Presiden Gibran Rakabuming, para duta besar negara sahabat, pimpinan lembaga tinggi negara, menteri, wakil menteri, hingga tamu undangan lainnya. Kehadiran mereka mempertegas makna Hari Kesaktian Pancasila sebagai momentum persatuan nasional.

Peninjauan Monumen Sejarah dan Doa Pahlawan

Usai pelaksanaan upacara, Presiden Prabowo bersama pejabat negara meninjau sumur Lubang Buaya, tempat bersejarah yang menjadi saksi pengorbanan para pahlawan revolusi. Lokasi ini merupakan simbol perjuangan sekaligus pengingat agar bangsa tidak melupakan sejarah kelam demi mempertahankan Pancasila.

Di hadapan sumur bersejarah itu, Presiden memanjatkan doa khusus untuk para pahlawan yang gugur. Doa tersebut menjadi penutup rangkaian peringatan, sekaligus penegas komitmen menjaga warisan perjuangan para pendahulu.

Momen ini juga diharapkan menjadi pengingat generasi muda tentang pentingnya memahami sejarah. Lubang Buaya tidak sekadar monumen, tetapi representasi dari nilai pengorbanan yang harus terus dijaga sebagai bagian dari perjalanan bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index