JAKARTA - Segmen pembiayaan syariah pada perusahaan multifinance menunjukkan perlambatan pertumbuhan, meski piutang masih naik 9,32% YoY menjadi Rp29,46 triliun.
Kondisi makroekonomi yang tidak stabil dan daya beli masyarakat menjadi faktor penghambat, sementara perusahaan tetap fokus memperluas penetrasi pasar dan inovasi produk.
Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Syariah
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan piutang pembiayaan syariah masih tumbuh 9,32% YoY menjadi Rp29,46 triliun per Juli 2025. Angka ini lebih tinggi dibanding total outstanding pembiayaan leasing yang naik 1,79%, namun pertumbuhan tetap terhambat oleh kondisi ekonomi makro.
Fakta Utama:
Piutang syariah masih menunjukkan tren positif.
Pertumbuhan lebih tinggi dibanding pembiayaan konvensional.
Kondisi makro memengaruhi percepatan ekspansi produk.
Penyaluran Pembiayaan Baru di Perusahaan Multifinance
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyalurkan pembiayaan syariah Rp2,15 triliun hingga kuartal III-2025, turun 15% dibanding periode sama tahun 2024. Penurunan ini disebabkan oleh daya beli masyarakat yang lesu dan kondisi makroekonomi yang belum stabil.
Poin Penting:
Target pasar tetap besar karena mayoritas masyarakat muslim.
Perusahaan fokus memperluas penetrasi melalui jaringan dan produk relevan.
Meski menurun, potensi pasar pembiayaan syariah masih luas.
Kontribusi Segmen Otomotif
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mencatatkan penyaluran pembiayaan syariah sebesar Rp6 triliun hingga September 2025, nyaris stagnan dibanding tahun sebelumnya. Sekitar 81% berasal dari segmen otomotif, sementara 19% dari segmen non-otomotif.
Fakta Utama:
Segmen otomotif tetap menjadi penggerak utama produk syariah.
Kontribusi pembiayaan syariah terhadap total pembiayaan baru mencapai 22%.
Perusahaan menekankan inovasi dan pengembangan pasar non-otomotif.
Strategi Perluasan Pasar dan Inovasi Produk
Perusahaan multifinance fokus memperluas pasar melalui penguatan ekosistem komunitas syariah, peningkatan jaringan, dan pengembangan produk baru. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan penetrasi pembiayaan syariah, khususnya di segmen non-otomotif, serta menjaga relevansi produk bagi konsumen muslim.
Poin Penting:
Inovasi produk meningkatkan daya tarik nasabah.
Perluasan jaringan menjangkau konsumen potensial lebih luas.
Strategi ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan pembiayaan syariah.
Dengan perlambatan pertumbuhan akibat daya beli yang menurun, perusahaan multifinance tetap fokus pada inovasi produk dan perluasan pasar.
Pendekatan ini menjadi kunci agar pembiayaan syariah tetap diminati masyarakat, terutama segmen otomotif dan non-otomotif, sekaligus menjaga kontribusi positif terhadap total pembiayaan perusahaan.