Harga Pokok

Konsumen Makin Selektif, Ditengah Kenaikan Harga Pokok Yang Tinggi

Konsumen Makin Selektif, Ditengah Kenaikan Harga Pokok Yang Tinggi
Konsumen Makin Selektif, Ditengah Kenaikan Harga Pokok Yang Tinggi

JAKARTA - Survei penjualan eceran Agustus 2025 mencatat tren belanja rumah tangga yang selektif. 

Permintaan untuk kebutuhan pokok meningkat, sementara pembelian barang tahan lama melambat. Pola ini menandakan kehati-hatian konsumen menghadapi ketidakpastian ekonomi dan ekspektasi inflasi yang masih tinggi.

Pertumbuhan Penjualan Eceran Tetap Positif

Indeks penjualan riil (IPR) secara tahunan tumbuh 3,5% (YoY) pada Agustus 2025. Secara bulanan, penjualan eceran naik 0,6% (MTM) dari kontraksi 4,1% pada Juli 2025. Lonjakan ini terjadi seiring permintaan meningkat pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia 2025, menunjukkan konsumsi dasar rumah tangga tetap tangguh.

Konsumsi makanan, minuman, tembakau, dan bahan bakar kendaraan meningkat. Pertumbuhan IPR menandai pemulihan parsial setelah kontraksi Juni-Juli. Masyarakat tetap memprioritaskan kebutuhan pokok dalam belanja.

Penurunan Permintaan Barang Tahan Lama

Meski kebutuhan dasar stabil, penjualan barang tahan lama, termasuk peralatan informasi-komunikasi dan perlengkapan rumah tangga, mengalami penurunan signifikan. Ekonom CORE, Yusuf Rendy Manilet, menilai konsumen menunda pembelian besar karena ketidakpastian ekonomi, ekspektasi inflasi, dan stagnasi pertumbuhan upah riil.

Pengeluaran non-esensial menjadi lebih berhati-hati. Konsumen menunda pembelian bernilai besar. Pola ini mencerminkan kehati-hatian rumah tangga terhadap risiko ekonomi.

Pola Belanja Defensif Rumah Tangga

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menegaskan pola belanja defensif terlihat jelas. Pertumbuhan tahunan makanan, minuman, dan bahan bakar tetap kuat, sedangkan barang tahan lama melemah. 

Rumah tangga menunda pembelian bernilai tinggi hingga pendapatan dan pasar kerja lebih stabil, menandakan prioritas pada kebutuhan pokok dan pengeluaran wajib.

Rumah tangga fokus pada belanja pokok dan kebutuhan wajib. Pembelian barang bernilai besar ditunda menunggu kepastian pendapatan. Kenaikan harga bahan bakar juga memengaruhi pola belanja tanpa meningkatkan volume signifikan.

Sinyal Kerentanan dan Prospek Pemulihan

Data penjualan Agustus 2025 memberikan dua pesan utama: ketahanan konsumsi dasar tetap terjaga, tetapi kehati-hatian pada pengeluaran diskresioner perlu diwaspadai. 

Pemulihan belanja barang tahan lama kemungkinan baru terjadi jika pasar kerja membaik dan tabungan rumah tangga kembali menebal menjelang akhir tahun.

Konsumen tetap berhati-hati menghadapi ketidakpastian ekonomi. Pemulihan belanja barang tahan lama tergantung kondisi pasar kerja. Strategi belanja selektif membantu rumah tangga menjaga stabilitas finansial.

Secara keseluruhan, masyarakat menunjukkan selektivitas tinggi dalam belanja. Konsumsi kebutuhan pokok tetap stabil, sementara pembelian barang tahan lama ditunda hingga kondisi ekonomi lebih pasti. 

Pola belanja defensif ini menjadi indikator penting bagi pelaku usaha dan pembuat kebijakan untuk menyesuaikan strategi penjualan, pemasaran, dan kebijakan fiskal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index