Ciri infeksi setelah cabut gigi penting diketahui agar kamu bisa mengenali tanda komplikasi yang mungkin muncul pasca prosedur.
Rasa nyeri yang timbul memang wajar dan biasanya mereda dalam beberapa hari, namun jika rasa sakit bertambah parah atau disertai gejala lain, itu bisa menjadi pertanda infeksi.
Memahami ciri infeksi setelah cabut gigi sangat penting supaya kamu bisa segera mengambil langkah perawatan yang tepat dan menghindari risiko komplikasi serius.
Ciri Infeksi setelah Cabut Gigi
Dry Socket atau Alveolar Osteitis adalah nyeri yang muncul akibat peradangan pada tulang rahang setelah proses pencabutan gigi.
Kondisi ini terjadi karena gumpalan darah yang seharusnya melindungi tulang dan saraf di area bekas cabut gigi tidak terbentuk dengan baik. Berikut adalah ciri infeksi setelah cabut gigi yang perlu diperhatikan:
Nyeri selama satu sampai tiga hari setelah pencabutan gigi
Pencabutan gigi adalah proses menghilangkan gigi yang rusak atau tidak normal dari akar saraf di area mulut.
Setelah mencabut gigi geraham bawah, biasanya timbul rasa sakit yang berasal dari pendarahan atau pembengkakan di lokasi pencabutan. Rasa sakit ini bisa menjalar hingga ke mata, telinga, pelipis, atau leher.
Sebelum prosedur, dokter biasanya memberikan anestesi agar pasien tidak merasakan nyeri saat pencabutan berlangsung. Setelah itu, pasien diminta menggigit kain kasa yang dibasahi cairan khusus untuk mengurangi pendarahan.
Jika rasa nyeri terus berlanjut hingga tiga hari, hal ini bisa menjadi tanda infeksi yang perlu diwaspadai.
Bau mulut yang tidak sedap
Tanda lain yang harus diperhatikan setelah cabut gigi adalah munculnya bau mulut yang tidak enak. Bau ini muncul karena bakteri dan kuman yang berkembang di bagian bekas gigi yang dicabut.
Untuk mengatasi bau tersebut, penggunaan obat kumur tanpa alkohol bisa membantu. Selain itu, menyikat gigi dengan benar juga efektif untuk menghilangkan bau yang berasal dari proses pencabutan gigi.
Pembengkakan dan pendarahan pada gusi
Tanda infeksi lainnya adalah pembengkakan pada gusi di area pencabutan, yang terjadi karena peradangan pada jaringan tersebut. Faktor sistem imun tubuh dan kecukupan asupan vitamin juga bisa memengaruhi tingkat pembengkakan pada gusi.
Adanya tonjolan tulang di dalam lubang gigi
Tulang alveolar di dasar gigi terkadang bisa terlihat menonjol ke permukaan akibat proses pencabutan yang cukup kuat. Peradangan di area tersebut dapat menjadi sarang bagi kuman dan bakteri yang berasal dari sisa makanan di mulut.
Saat cabut gigi bagian atas, tulang penyangga gigi mungkin tampak lebih jelas karena posisinya bergeser bersama gigi di sekitarnya.
Gumpalan darah di bekas gigi yang dicabut
Gumpalan darah di area pencabutan biasanya akan sembuh dengan baik. Namun, jika gumpalan ini terkontaminasi oleh benda asing, bisa menyebar di sekitar bekas gigi dan menimbulkan masalah.
Pada kasus pencabutan geraham bawah kiri, gumpalan darah yang kotor dapat berbahaya dan meningkatkan risiko karies gigi. Disarankan untuk berkumur perlahan agar kotoran tersebut bisa terangkat dan mencegah infeksi.
Faktor yang Meningkatkan Infeksi setelah Cabut Gigi
Setelah mengenali tanda-tanda infeksi pasca pencabutan gigi, penting juga untuk memahami faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko infeksi dry socket.
Berikut beberapa hal yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi setelah cabut gigi.
Kebiasaan merokok
Perokok berisiko tinggi mengalami komplikasi infeksi pada area gigi yang dicabut karena zat kimia dalam rokok yang memperlambat proses penyembuhan dan dapat mengkontaminasi akar gigi.
Selain itu, aktivitas menghisap rokok juga dapat memperparah perdarahan di lubang gigi.
Penggunaan kontrasepsi oral
Obat kontrasepsi yang mengandung estrogen dapat mengganggu proses pembekuan darah, sehingga meningkatkan kemungkinan masuknya bakteri ke area bekas cabut gigi.
Mengabaikan anjuran dokter
Setelah cabut gigi, dokter biasanya memberikan instruksi penting seperti menggigit kasa untuk membantu pembekuan darah dan langkah-langkah lain guna mempercepat pemulihan. Mengabaikan saran ini dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Jika perlu, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen untuk memastikan tidak ada dry socket atau akar gigi yang tertinggal.
Menggosok gigi terlalu kuat
Menggunakan sikat gigi dengan tekanan berlebihan bisa menyebabkan pendarahan pada area gigi. Begitu juga dengan berkumur terlalu keras, yang dapat memberi tekanan pada lubang bekas cabut gigi dan memicu peradangan.
Untuk mengurangi risiko ini, disarankan menggunakan sikat dengan bulu lembut dan berkumur secara perlahan.
Mengonsumsi makanan keras, pedas, dan panas
Makanan yang sulit dikunyah atau bersifat meradang bisa memperburuk kondisi mulut pasca cabut gigi. Makanan yang terlalu panas dapat melukai lapisan gusi sehingga mempermudah masuknya kuman dan bakteri ke area luka.
Sementara makanan pedas dapat merangsang produksi air liur yang mengandung banyak bakteri, sehingga berpotensi menyebabkan infeksi pada gigi yang berlubang.
Tips sebelum Melakukan Prosedur Cabut Gigi
Efek samping cabut gigi bungsu dapat menyebabkan infeksi maupun komplikasi pada rongga gigi. Selain itu efek sakit yang cukup menyakitkan perlu dihindari karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut penyakit yang perlu dokter ketahui sebelum mengambil keputusan apakah akan melanjutkan tindakan proses cabut gigi atau tidak:
- Diabetes
- Gangguan liver
- Hipertensi
- Gangguan pada jantung
- Penyakit tiroid
- Gagal ginjal kronis
Persiapan sebelum cabut gigi diharuskan pasien dalam keadaan tenang dan stabil.
Umumnya dokter gigi akan memberikan obat antibiotik terlebih dahulu agar pasien dapat memiliki imunitas yang cukup saat dan setelah cabut gigi untuk meminimalisir terjadinya pembengkakan di bagian gigi yang bolong.
Utamakan asuransi kesehatan dengan sistem klaim cashless. Keuntungan asuransi kesehatan cashless akan memudahkan kamu saat mengajukan klaim.
Kamu cuma perlu memberikan nomor asuransi pribadi saja dan bisa langsung dapat layanan medis saat itu juga tanpa melalui proses pemeriksaan administrasi lebih lama.
Infeksi yang terjadi pasca tindakan cabut gigi kadang dapat terjadi bagi sebagian orang. Mengetahui tindakan preventif akan meminimalisir terjadinya nyeri setelah cabut gigi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pentingnya Memiliki Asuransi Gigi
Asuransi gigi umumnya menjadi manfaat tambahan atau rider yang menyertai asuransi kesehatan utama. Dengan adanya asuransi gigi, kamu dapat memperoleh perlindungan finansial khusus untuk kebutuhan pengobatan gigi di berbagai fasilitas kesehatan.
Hal ini tentu sangat membantu karena kamu tidak perlu mengeluarkan biaya secara langsung saat menjalani perawatan gigi.
Manfaat asuransi gigi meliputi berbagai jenis perawatan, mulai dari perawatan dasar seperti pembersihan karang gigi, penambalan, hingga perawatan kompleks yang mungkin melibatkan tindakan lebih rumit.
Selain itu, asuransi ini juga biasanya mencakup biaya pemasangan gigi palsu, termasuk crown, bridge, atau gigi tiruan yang membantu mengembalikan fungsi dan estetika gigi.
Dengan perlindungan ini, kamu bisa lebih tenang menjalani perawatan gigi tanpa harus khawatir soal biaya yang cukup tinggi, terutama untuk perawatan yang membutuhkan proses panjang atau prosedur khusus.
Selain itu, keberadaan asuransi gigi juga mendorong kamu untuk lebih rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi sehingga kesehatan mulut tetap terjaga dengan baik.
FAQ
1. Berapa lama rasa nyeri setelah cabut gigi?
Lama nyeri pasca cabut gigi bergantung pada tingkat cedera dan kondisi sistem kekebalan tubuh pasien. Biasanya, rasa sakit ini berlangsung antara satu sampai tiga hari.
Namun, kebiasaan seperti merokok dapat memperlambat proses pembekuan darah yang sangat penting, bahkan bisa menyebabkan infeksi setelah cabut gigi.
2. Mengapa perlu memiliki asuransi kesehatan?
Asuransi kesehatan memberikan perlindungan biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya, sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya langsung saat berobat.
Salah satu jenis yang populer adalah asuransi kesehatan cashless, yang memungkinkan pasien berobat hanya dengan menunjukkan kartu asuransi tanpa harus membayar terlebih dahulu.
Sebagai penutup, mengetahui ciri infeksi setelah cabut gigi penting agar segera mendapat penanganan tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.