Mengetahui jenis golongan darah tak cuma untuk seru-seruan soal karakter, tapi juga krusial saat dibutuhkan dalam proses transfusi darah.
Dengan mengenali tipe darah yang kamu miliki, proses menjadi pendonor maupun penerima darah dalam kondisi darurat akan jauh lebih cepat dan aman.
Biasanya, pemeriksaan tipe darah sudah dilakukan sejak duduk di bangku TK atau SD. Namun, jika kamu belum pernah menjalani tes ini, kamu tetap bisa melakukannya di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Lebih dari itu, informasi tentang golongan darah juga dapat berperan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Sebab, hasil penelitian terkini menunjukkan bahwa risiko terhadap beberapa penyakit bisa dipengaruhi oleh tipe darah seseorang.
Oleh karena itu, mengetahui tipe darah sejak awal dapat membantu kamu mengambil langkah preventif terhadap gangguan kesehatan serius yang mungkin muncul.
Selama ini, banyak orang hanya mengenal golongan darah A, B, AB, dan O, padahal klasifikasi ini masih terbagi lagi berdasarkan faktor rhesus.
Maka dari itu, penting untuk memahami detail mengenai jenis golongan darah agar kamu bisa lebih siap dalam berbagai situasi medis dan kesehatan.
Jenis Golongan Darah
Darah memiliki peran krusial bagi tubuh karena membawa oksigen yang dibutuhkan oleh organ-organ penting agar dapat berfungsi dengan baik.
Ketika seseorang kehilangan banyak darah akibat insiden tertentu, seperti kecelakaan, maka tindakan transfusi sangat dibutuhkan.
Namun, dalam proses donor darah, tidak bisa dilakukan sembarangan. Dokter harus memastikan terlebih dahulu kesesuaian antara darah pendonor dan penerima. Salah satu caranya adalah melalui pemeriksaan tipe darah.
Jika terjadi ketidakcocokan, sistem kekebalan tubuh penerima bisa bereaksi negatif, yang justru membahayakan kesehatannya. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis golongan darah yang ada agar proses transfusi berjalan aman dan efektif.
A-
Tipe darah A tersebar luas di berbagai penjuru dunia. Mengacu pada informasi dari Medical News Today, A merupakan salah satu golongan darah yang umum. Berdasarkan faktor rhesus, A terbagi menjadi dua, dan salah satunya adalah A negatif.
Individu dengan A- memiliki antigen A dalam sel darah merahnya, namun tidak membawa faktor rhesus. Karena tidak bersifat universal, orang dengan A- tidak dapat secara bebas mendonorkan darah atau plasmanya ke semua tipe darah lain.
A+
Ketika seseorang dengan darah A memiliki faktor rhesus, maka disebut A positif. Jenis ini bisa mendonorkan darahnya kepada individu dengan rhesus positif lainnya, dengan pengecualian untuk golongan O.
Dalam tubuh, darah akan dialirkan ke jantung melalui arteri untuk menyuplai oksigen dan nutrisi.
B-
Golongan B yang tidak mengandung rhesus disebut B negatif. Jenis darah ini cukup jarang ditemukan. Sama seperti A-, pemilik B- harus lebih selektif dalam mendonorkan darah karena tidak bisa diberikan ke semua orang.
B+
Jika seseorang memiliki golongan B dengan rhesus, maka dikategorikan sebagai B positif. Populasi dunia yang memiliki tipe darah ini berkisar di angka 22 persen, menjadikannya tidak terlalu umum namun juga tidak langka.
AB-
Apabila seseorang memiliki golongan AB, perlu dipastikan apakah rhesusnya negatif. Jika ya, maka itu termasuk dalam tipe darah yang jarang ditemui. Pemilik AB- memiliki keterbatasan dalam mencari donor karena jumlahnya yang sedikit.
AB+
AB positif, meskipun berbeda rhesus, juga tergolong langka seperti AB negatif. Orang dengan tipe ini hanya bisa menerima donor dari individu dengan golongan darah yang sama.
Rh null
Salah satu jenis darah paling sulit ditemukan adalah Rh null. Karena sangat langka, orang dengan darah ini hanya dapat menerima transfusi dari sesama Rh null.
Jika menerima dari golongan lain, risikonya bisa sangat berbahaya bagi tubuh.
O- dan O+
Golongan O terbagi menjadi dua tipe berdasarkan ada atau tidaknya rhesus, yaitu O negatif dan O positif. Tipe O merupakan pendonor paling sering dibutuhkan, khususnya saat golongan darah penerima tidak diketahui.
Namun, untuk keamanan, transfusi darah sebaiknya dilakukan antar sesama golongan O.
Sebab, jika darah yang diberikan tidak cocok, bisa terjadi penggumpalan pada pembuluh darah yang berisiko memicu serangan jantung atau stroke. Salah satu pembuluh yang rentan terhadap kondisi ini adalah arteri koroner.
Cara Mengetahui Golongan Darah
Tenaga medis memiliki berbagai metode untuk mengenali tipe darah seseorang, dan yang paling umum digunakan adalah sistem ABO serta faktor Rhesus. Melalui metode ini, tipe darah dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ciri-ciri darah tipe A
Apabila dalam pengujian darah diberi antigen A dan B dan menunjukkan respons tertentu, maka tipe darah bisa diidentifikasi.
Orang dengan tipe darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya dan antibodi terhadap antigen B di dalam plasma darah.
Ciri-ciri darah tipe B
Golongan darah B memiliki kandungan antigen B dalam sel darah merah serta antibodi terhadap antigen A.
Jika seseorang dengan tipe ini menerima darah yang mengandung antigen A, tubuhnya bisa bereaksi negatif dan menimbulkan masalah serius dalam proses transfusi.
Komposisi darah tipe AB
Darah AB bersifat unik karena memiliki kedua antigen, yaitu A dan B, namun tidak mengandung antibodi terhadap keduanya.
Hal ini membuat individu dengan tipe AB bisa mendapatkan transfusi dari berbagai golongan darah lain dalam kondisi darurat tanpa risiko reaksi penolakan.
Karakteristik golongan darah O
Golongan darah O merupakan tipe darah yang tidak memiliki antigen A maupun B di permukaan sel darah merahnya. Meski begitu, tipe darah ini menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan B.
Karena sifat tersebut, pemilik golongan darah O dapat menjadi pendonor universal untuk semua tipe golongan darah, terutama dalam situasi darurat.
Tipe darah dengan rhesus negatif
Tipe darah juga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya faktor Rh. Jika dalam darah seseorang tidak terdapat faktor Rh, maka individu tersebut termasuk dalam golongan rhesus negatif.
Tipe darah dengan rhesus positif
Sebaliknya, apabila faktor Rh ditemukan dalam darah, maka orang tersebut dikategorikan sebagai pemilik darah rhesus positif.
Cara Cek Golongan Darah
Untuk mengetahui tipe golongan darah, kamu bisa datang ke layanan kesehatan seperti Puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Di sana, kamu akan menjalani beberapa tahap, dimulai dari pengambilan darah hingga menunggu hasil pemeriksaan keluar.
Proses pengecekan dimulai dengan mengambil sampel darah yang kemudian dicampur dengan antigen A dan B. Reaksi yang muncul antara antigen dan darah akan dianalisis di laboratorium untuk menentukan tipe golongan darah.
Sementara itu, untuk mengetahui faktor rhesus, sampel darah akan ditambahkan antigen D. Melalui proses ini, akan terlihat apakah hasilnya bersifat positif atau negatif.
Manfaat Mengenali Golongan Darah
Tak ada yang bisa benar-benar menjamin keamanan hidup sepenuhnya. Sekalipun kamu sudah berhati-hati, kemungkinan terlibat dalam kecelakaan tetap bisa terjadi.
Meskipun terlihat sepele, mengetahui tipe darah seseorang sangat penting dalam kondisi darurat. Inilah beberapa alasan kenapa penting mengetahui tipe golongan darah:
Mempercepat tindakan saat membutuhkan transfusi
Mengetahui tipe darah bisa sangat berguna ketika kamu berada dalam kondisi kritis, misalnya saat terjadi kecelakaan dan membutuhkan transfusi segera.
Dengan informasi tersebut, tenaga medis bisa mencocokkan darah yang tepat dari pendonor, sehingga mengurangi risiko terjadinya komplikasi atau kegagalan proses transfusi.
Mengurangi kemungkinan masalah kesehatan di masa depan
Sebelum menikah, sebaiknya pasangan menjalani tes darah dan rhesus.
Pemeriksaan ini bisa membantu mendeteksi risiko yang mungkin terjadi selama kehamilan, terutama jika rhesus ibu dan janin berbeda, karena hal ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi.
Membantu menentukan pola makan yang sesuai
Kamu mungkin pernah mendengar tentang diet berdasarkan tipe darah. Rupanya, pendekatan ini bisa digunakan untuk mengatur asupan makanan yang lebih sesuai dan tepat sasaran menurut karakteristik darah yang dimiliki.
Biaya Cek Golongan Darah
Besaran biaya untuk melakukan pemeriksaan golongan darah tidak selalu sama di setiap tempat, karena bergantung pada lokasi dan jenis layanan yang tersedia.
Di area Jakarta, tarifnya biasanya berada di kisaran Rp50.000 hingga Rp150.000 untuk satu kali pengambilan sampel. Meski begitu, siapkan juga uang lebih karena bisa saja saat proses pendaftaran, kamu akan dikenakan biaya tambahan.
Untuk kamu yang tinggal di wilayah Tangerang, umumnya perlu menyediakan dana antara Rp70.000 sampai Rp100.000. Sementara di kawasan Depok dan Bogor, biayanya berkisar antara Rp60.000 hingga Rp140.000.
Agar lebih hemat dan tepat, sebaiknya lakukan pengecekan tarif lebih dulu di tempat yang ingin kamu kunjungi.
Golongan darah sendiri terdiri dari berbagai jenis, mulai dari yang paling sering ditemukan hingga yang cukup jarang dijumpai.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengetahui tipe golongan darah yang kamu miliki, karena hal ini bisa membantu mengenali sifat tubuh dan juga memiliki peran penting dalam hal kesehatan.
Salah satu langkah yang bijak adalah dengan memiliki perlindungan kesehatan yang menanggung biaya pemeriksaan golongan darah, sekaligus sebagai antisipasi jika suatu saat dibutuhkan.
Mengingat banyaknya pilihan polis dan perusahaan penyedia layanan tersebut, penting untuk lebih teliti dalam menentukan mana yang cocok dengan keperluanmu.
Jika kamu merasa masih kurang yakin, kamu juga bisa mencari referensi lebih lanjut melalui video yang tersedia.
Namun, sebelum membandingkan berbagai tawaran yang ada di pasaran, pahami dulu beberapa hal penting yang patut diperhatikan, seperti:
- Ketersediaan jaringan rumah sakit yang luas. Untuk kamu yang sering bepergian ke luar negeri, pastikan perusahaan asuransi tersebut memiliki kerja sama dengan rumah sakit internasional.
- Adanya fitur transaksi non-tunai yang memudahkan, terutama dalam keadaan darurat. Dengan fasilitas ini, kamu hanya perlu menunjukkan kartu asuransi tanpa harus membayar langsung.
- Pertanggungan dan premi yang sesuai dengan kebutuhan. Asuransi dengan biaya rendah belum tentu memberikan perlindungan maksimal, namun yang mahal pun tidak selalu menjadi yang terbaik.
Sebagai penutup, mengetahui jenis golongan darah sejak dini dapat membantu kamu lebih siap menghadapi kondisi darurat dan menjaga kesehatan dengan langkah yang tepat.