Budaya Nusantara

Pelajar Indonesia Meriahkan Malam Budaya Nusantara di Kyoto 2025

Pelajar Indonesia Meriahkan Malam Budaya Nusantara di Kyoto 2025
Pelajar Indonesia Meriahkan Malam Budaya Nusantara di Kyoto 2025

JAKARTA - Malam Indonesia 2025 yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kyoto berlangsung meriah di Kyoto City International Community House (Kokoka).

Acara ini mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia, Jepang, dan internasional, menegaskan antusiasme publik terhadap budaya Nusantara

Ketua Pelaksana Naomi Hasian Felicia menyatakan, dukungan Kementerian Kebudayaan RI tidak hanya berupa bantuan, tetapi juga semangat untuk mengenalkan budaya Indonesia secara konsisten di Jepang.

Lebih dari 350 penonton hadir, termasuk tamu kehormatan seperti Konsul Jenderal Republik Indonesia di Osaka John Tjahjanto Boestami, Kepala Bank Indonesia Kantor Wilayah Tokyo Imaddudin Sahabat, dan Ketua Asosiasi Persahabatan Jepang Indonesia Iwahashi Nobuhiro.

Kehadiran mereka menambah nuansa resmi sekaligus akrab dalam acara yang sarat edukasi dan hiburan.

Ragam Kuliner dan Workshop Kreatif

Festival Kuliner Nusantara menampilkan berbagai makanan, minuman, dan camilan khas Indonesia. Pengunjung dapat merasakan cita rasa autentik tanah air, seakan dibawa kembali ke Indonesia melalui lidah dan indera penciumannya.

Workshop Batik bekerja sama dengan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN), Ikatan Alumni Putra Putri Batik Nusantara (IAPPBN), dan Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN). Peserta belajar filosofi batik dan menghasilkan karya sederhana sebagai kenang-kenangan, memperluas apresiasi terhadap warisan budaya.

Kegiatan ini juga menekankan interaksi lintas generasi dan internasional, memadukan edukasi, keterampilan, dan hiburan dalam satu kesatuan yang harmonis. Setiap sesi memberikan pengalaman langsung bagi peserta untuk memahami nilai seni dan kearifan lokal.

Puncak Acara: Drama Musikal dan Tari Nusantara

Puncak Malam Indonesia 2025 adalah drama musikal “Perjalanan Hiroshi Menjelajahi Indonesia”. Kisah seorang pemuda Jepang yang mencari harta karun tersembunyi di Nusantara menyampaikan pesan universal tentang kekayaan sejati dalam harmoni dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Selain drama musikal, penonton disuguhkan tarian tradisional dan kontemporer, antara lain Tari Tun Putri dari Riau, Tari Enggang Gading dari Kalimantan, Tari Dikideng dari Nusa Tenggara Timur, serta Tari Kontemporer Tri Hita Karana yang menyiratkan keseimbangan hidup manusia dengan alam dan spiritualitas.

Pertunjukan ini menegaskan keberagaman budaya Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa seni dapat menjadi medium diplomasi budaya yang efektif. Kreativitas dan kualitas penampilan turut menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai warisan budaya.

Diplomasi Budaya Melalui Pelajar Indonesia

Ketua PPI Kyoto Ayik Abdillah menekankan bahwa Malam Indonesia 2025 adalah bentuk kontribusi nyata pelajar Indonesia dalam mempererat persahabatan Indonesia-Jepang. Acara ini menunjukkan peran aktif pelajar dalam mengenalkan nilai budaya dan menjaga hubungan bilateral.

Dukungan Kementerian Kebudayaan menjadi kunci kesuksesan, memungkinkan pertunjukan yang menghibur sekaligus edukatif. Melalui acara ini, pelajar Indonesia menampilkan diplomasi budaya yang memperkuat citra Indonesia di mata dunia internasional.

Malam Indonesia 2025 membuktikan bahwa budaya Nusantara dapat menjadi jembatan persahabatan, memperkenalkan keragaman dan nilai luhur bangsa kepada masyarakat global. Kesuksesan acara ini membuka peluang kolaborasi budaya di masa depan dan memberikan pengalaman mendalam bagi setiap peserta.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index