Negara yang tidak pernah dijajah menjadi sorotan menarik ketika membahas sejarah kolonialisme di berbagai belahan dunia.
Indonesia sendiri merupakan salah satu wilayah yang mengalami masa penjajahan, dengan pengorbanan besar dari rakyatnya yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan.
Meski sering disebut dijajah selama 350 tahun, kenyataannya masa penjajahan yang dialami Indonesia berlangsung selama 142 tahun, melibatkan kekuasaan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang.
Anggapan bahwa penjajahan berlangsung lebih lama dari kenyataan sebenarnya kerap digunakan sebagai strategi untuk membangkitkan semangat perjuangan rakyat di masa lampau.
Di tengah penderitaan dan tekanan yang dialami masyarakat Indonesia saat itu, ternyata ada beberapa negara yang tidak sekalipun dijajah oleh kekuatan kolonial manapun.
Thailand, misalnya, merupakan contoh nyata dari negara yang tidak pernah sekalipun oleh Belanda, dan hingga kini tetap mempertahankan sistem monarki sebagai bentuk pemerintahan.
Lalu, negara mana saja yang berhasil mempertahankan kedaulatannya tanpa pernah berada di bawah kendali bangsa asing, baik dari kolonial Belanda maupun pasukan Jepang selama masa Perang Dunia?
Mari kita telusuri daftar negara yang tidak pernah dijajah dan kisah unik di balik keberhasilan mereka menjaga kemerdekaan sejak awal.
Daftar Negara Yang Tidak Pernah Dijajah Oleh Bangsa Lain
Berikut ini adalah daftar negara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa lain, sebagai bukti bahwa kedaulatan bisa tetap terjaga di tengah arus kolonialisme global.
1. Thailand
Thailand merupakan negara yang tidak sekalipun dijajah oleh bangsa lain, terutama oleh kekuatan kolonial Eropa, dan hal ini sudah menjadi pengetahuan umum.
Pada masa silam, wilayah ini dikenal sebagai Kerajaan Siam dan dipimpin oleh Raja Chulalongkorn, yang dianggap sebagai pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah Thailand.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasanya, sebuah institusi pendidikan diberi nama Universitas Chulalongkorn, yang kini menjadi perguruan tinggi paling bergengsi di negara tersebut.
Keberhasilan Thailand dalam menghindari penjajahan disebabkan oleh strategi diplomatik Raja Chulalongkorn yang menjalin hubungan baik dengan Inggris.
Ketika Perang Dunia berlangsung, Inggris dan Perancis bersaing memperebutkan wilayah perbatasan Thailand, namun tidak satu pun dari mereka berhasil menguasai daerah tersebut.
Akhirnya, kedua negara sepakat untuk membiarkan Thailand tetap berdiri sebagai negara merdeka dan menjadikannya sebagai wilayah penyangga antara Burma (Myanmar) yang berada di bawah kendali Inggris dan Indochina (Vietnam) yang dikuasai oleh Perancis.
Faktor lain yang turut menjaga kemerdekaan Thailand adalah penerapan sistem pemerintahan Mandala oleh Raja Chulalongkorn, yang melibatkan pembentukan pasukan militer lokal di luar wilayah utama.
Walaupun kekuatan militer tersebut tidak sebanding dengan pasukan kolonial Eropa, keberadaan mereka terbukti mampu melindungi rakyat Thailand dari ancaman penjajahan.
Meski sempat diduduki oleh Jepang pada awal abad ke-20, Thailand tidak mengalami penjajahan secara penuh, dan kedaulatannya tetap terjaga.
2. Saudi Arabia
Saudi Arabia juga termasuk dalam daftar negara yang tidak sekalipun dijajah oleh bangsa lain. Meskipun sempat berada di bawah pengaruh Kekaisaran Ottoman pada abad ke-16, wilayah ini tidak mengalami penjajahan brutal.
Kekaisaran Ottoman hanya menambahkan beberapa wilayah pesisir Arab Saudi, seperti pantai Laut Merah dan Teluk Persia, ke dalam kekuasaannya.
Selama masa pendudukan tersebut, keluarga kerajaan Saudi yang dipimpin oleh Ibn Saud berjuang untuk merebut kembali kendali atas wilayah mereka.
Dengan dukungan dari Inggris, Ibn Saud berhasil menguasai kembali tanah kelahirannya dan pada tahun 1932, berdirilah Kerajaan Arab Saudi dalam bentuk modern.
Ibn Saud dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah negara tersebut karena berhasil menyatukan empat wilayah menjadi satu kesatuan nasional.
Perjuangannya dimulai pada tahun 1902 dengan merebut kota Riyadh, yang merupakan tempat asal keluarganya.
3. Jepang
Jepang merupakan negara lain yang tidak pernah dijajah oleh bangsa asing. Bahkan, pada masa Perang Dunia, Jepang justru tampil sebagai kekuatan penjajah.
Sejak abad ke-16, Jepang telah menjalin hubungan dengan bangsa Eropa, khususnya Portugis, yang membawa teknologi senjata dan mesiu. Namun, tujuan tersembunyi Portugis untuk menyebarkan agama Katolik ditolak oleh pemerintah Jepang.
Pada masa itu, Jepang dipimpin oleh pemerintahan samurai yang sangat fokus pada modernisasi militer.
Ketika mereka menyadari bahwa penyebaran agama Katolik dapat mengancam kekuasaan mereka, Jepang segera melarang aktivitas tersebut dan memutus hubungan dengan negara-negara Eropa.
Satu-satunya negara yang tetap diizinkan untuk menjalin hubungan dagang adalah Belanda yang beraliran Protestan.
Seiring waktu, Jepang tumbuh menjadi kekuatan besar yang mampu menandingi negara-negara Eropa, terutama selama Perang Dunia.
Alih-alih menjadi korban penjajahan, Jepang justru menaklukkan wilayah seperti Taiwan, Korea, dan bagian selatan Sakhalin yang sebelumnya milik Rusia.
Namun, dominasi Jepang tidak berlangsung lama. Pada Perang Dunia II, mereka mengalami kekalahan besar dari pihak Barat.
Salah satu momen paling tragis adalah ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, yang menandai berakhirnya kekuasaan militer Jepang.
4. Nepal
Tak banyak yang menyangka bahwa Nepal termasuk dalam daftar negara yang tidak sekalipun dijajah oleh kekuatan asing.
Negeri yang dikenal dengan julukan Tanah Seribu Kuil ini telah lama mengandalkan kekuatan militer yang tangguh, ditambah dengan kondisi geografisnya yang didominasi pegunungan, menjadikannya sulit untuk ditaklukkan.
Faktor ini mirip dengan keadaan di Bhutan. Antara tahun 1814 hingga 1816, Nepal sempat terlibat konflik dengan Inggris dalam perang yang dikenal sebagai Anglo-Nepal atau Gorkha War.
Dalam pertempuran tersebut, pasukan Nepal berhasil mempertahankan sebagian besar wilayahnya, meskipun harus merelakan sekitar 30 persen dari tanah mereka kepada Inggris.
Karakteristik alam Nepal yang penuh dengan pegunungan menjadi tantangan berat bagi pasukan Inggris. Medan yang sulit membuat mereka akhirnya mundur dan membiarkan Nepal tetap berdiri sebagai negara berdaulat.
5. Liberia
Liberia juga tercatat sebagai negara yang tidak sekalipun dijajah oleh bangsa lain, dan fakta ini cukup dikenal luas.
Negara yang berada di kawasan Afrika Barat ini merupakan satu dari dua negara di benua tersebut yang benar-benar tidak mengalami penjajahan brutal.
Liberia didirikan oleh kelompok mantan budak keturunan Afrika-Amerika yang dibebaskan pada tahun 1821. Sebagian besar dari mereka pindah ke Liberia melalui program yang dijalankan oleh American Colonization Society (ACS).
ACS merupakan organisasi yang dibentuk oleh berbagai kelompok dengan pandangan berbeda mengenai perbudakan.
Kelompok Evangelis dan Quaker mendukung penghapusan perbudakan dan percaya bahwa para mantan budak seharusnya mendapatkan kebebasan di tanah asal mereka di Afrika.
Di sisi lain, ada kelompok yang berpendapat bahwa pemulangan orang kulit hitam ke Afrika justru menghilangkan hak mereka untuk bebas. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencegah pemberontakan dari para budak.
Sejak tahun 1821, sekitar 13.000 orang kulit hitam dipindahkan ke Liberia secara sukarela. Perekonomian mereka pun berkembang secara bertahap hingga mencapai kestabilan.
Para pendatang dari Amerika menjadi kelompok minoritas yang memiliki posisi penting dalam pemerintahan. Karena latar belakang pendirian dan sejarahnya, Liberia layak disebut sebagai negara yang tidak sekalipun dijajah oleh kekuatan asing.
6. Ethiopia
Ethiopia, yang terletak di wilayah Afrika Timur, juga termasuk dalam jajaran negara yang tidak sekalipun dijajah, berkat sistem monarki yang tangguh dan kepemimpinan yang cerdas.
Walaupun pada tahun 2000 negara ini sempat menyandang status sebagai salah satu yang termiskin di dunia, peradabannya telah berlangsung sejak lama.
Bukti sejarah mencatat keberadaan Kerajaan Axum sejak tahun 440 SM, sebagaimana disebutkan dalam kitab suci.
Dahulu dikenal sebagai Abyssinia, Ethiopia memiliki struktur pemerintahan kerajaan yang kuat, dipimpin oleh raja-raja yang piawai dalam diplomasi dengan bangsa asing.
Meski Inggris pernah mencoba menyerang Ethiopia dengan tujuan ekspansi, mereka gagal menaklukkan negara tersebut.
Pada tahun 1868, Raja Tewodros memenjarakan warga Inggris yang berada di wilayahnya karena merasa kecewa terhadap Ratu Victoria yang tidak merespons suratnya.
Akibatnya, Inggris melancarkan serangan, namun pasukan Ethiopia berhasil mengalahkan mereka.
Dua dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1888, Italia mencoba menjajah Ethiopia, memicu konflik yang dikenal sebagai Perang Italo pertama, berlangsung dari 1895 hingga 1896.
Ethiopia kembali meraih kemenangan dalam perang tersebut. Italia kemudian menandatangani Perjanjian Addis Ababa pada Oktober 1896, yang menyatakan pengakuan terhadap kemerdekaan Ethiopia.
Namun, di bawah pemerintahan diktator Benito Mussolini, Italia kembali menyerang dan berhasil menduduki Ethiopia, menggulingkan Kaisar Haile Selassie.
Pada 1 Juni 1938, Italia melakukan aneksasi wilayah Ethiopia dan menggabungkannya dengan Eritrea, membentuk entitas baru bernama Afrika Timur Italia. Secara militer, Ethiopia berada di bawah kendali Italia dari tahun 1935 hingga 1941.
Meski begitu, Kaisar Haile Selassie tidak tinggal diam. Ia mencari dukungan dari negara-negara Eropa dan akhirnya berhasil mengusir pasukan Italia. Pada 5 Mei 1941, Ethiopia kembali meraih kemerdekaannya.
Pendudukan oleh Italia tidak dianggap sebagai penjajahan yang brutal. Pengaruh yang tersisa dari masa itu hanyalah dalam bidang kuliner, di mana beberapa elemen masakan Italia diadaptasi ke dalam tradisi kuliner Ethiopia.
7. Iran
Iran termasuk dalam daftar negara yang tidak sekalipun dijajah, berkat letaknya yang strategis sebagai penghubung langsung antara kawasan Asia dan Eropa.
Negara yang berada di wilayah Asia Barat ini telah eksis sejak tahun 678 SM dengan nama lama Persia, menjadikannya sebagai salah satu negara tertua yang tidak pernah berada di bawah kekuasaan asing.
Menjelang akhir abad ke-18, seorang anggota dari Dinasti Qajar yang saat itu memimpin Iran meminjam dana dari sejumlah bank di Eropa, namun dana tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi dan gaya hidup mewah.
Sayangnya, utang tersebut tidak mampu dilunasi. Akibatnya, Inggris dan Rusia berlomba-lomba untuk mendapatkan pengaruh atas Iran demi kepentingan kolonial.
Namun, Kekaisaran Persia menolak tunduk pada tekanan tersebut, sehingga wilayahnya tetap bebas dari penjajahan. Meski begitu, Rusia berhasil mengambil alih bagian utara dari Kekaisaran Persia, yang kini dikenal sebagai Turkmenistan.
8. China
Telah disebutkan sebelumnya bahwa Taiwan sempat berada di bawah kendali Jepang. Namun, perlu dipahami bahwa Taiwan dan China (Tiongkok) adalah dua entitas yang berbeda.
China, atau Tiongkok, merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan juga termasuk dalam kategori negara yang tidak sekalipun dijajah oleh bangsa lain.
Meski demikian, status Tiongkok sebagai negara yang sepenuhnya bebas dari penjajahan masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa beberapa kekuatan asing seperti Inggris, Perancis, dan Jepang pernah menguasai sebagian wilayah pesisir Tiongkok, termasuk Shanghai dan Hongkong.
Karena itu, sebagian ahli sejarah menyebut Tiongkok sebagai “semi-koloni,” yaitu negara yang hanya sebagian wilayahnya berada di bawah pengaruh asing.
Namun kenyataannya, tidak ada satu pun negara yang berhasil menguasai seluruh wilayah Tiongkok, berkat kekuatan militer dan pemerintahan yang tangguh.
Satu-satunya bangsa yang sempat menembus pertahanan Tiongkok adalah Mongol pada abad ke-13, tetapi mereka pun akhirnya berhasil diusir oleh pasukan Tiongkok.
9. Bhutan
Bhutan dikenal sebagai negara yang eksotis dan sering disamakan dengan Nepal karena kemiripan kondisi geografisnya. Keduanya sama-sama termasuk dalam daftar negara yang tidak sekalipun dijajah oleh kekuatan asing.
Faktor utama yang membuat Bhutan sulit ditaklukkan adalah medan pegunungan yang mendominasi wilayahnya. Negara ini berbatasan langsung dengan Pegunungan Himalaya, yang menjadi penghalang alami bagi invasi dari luar.
Secara historis, Bhutan memang tidak pernah berada di bawah kekuasaan kolonial Eropa, meskipun sempat kehilangan sebagian wilayah Benggala Utara akibat konflik dengan pasukan Inggris.
Sebagai hasil dari konflik tersebut, Bhutan dan Inggris menandatangani perjanjian damai pada 25 April 1774.
Dalam kesepakatan itu, Inggris diberi wewenang untuk mengurus urusan luar negeri Bhutan dan juga mendapat izin untuk memanen kayu di wilayah tersebut.
Namun, perjanjian tersebut akhirnya dibatalkan karena ketegangan kembali muncul pada tahun 1947, yang berkaitan dengan situasi di India.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Bhutan berhasil mempertahankan kedaulatannya, terutama dalam hal budaya.
Hingga kini, pemerintah Bhutan masih menjaga tradisi lokal dengan ketat, termasuk kebijakan pembatasan terhadap televisi.
Bhutan menjadi satu-satunya negara yang melarang siaran televisi secara luas dan hanya memiliki dua saluran resmi, yaitu BBS dan BBS 2.
Lebih dari itu, Bhutan juga dikenal sebagai negara yang mengukur kesejahteraan warganya berdasarkan kualitas pelayanan publik.
Oleh karena itu, pemerintah terus menyediakan layanan gratis di bidang kesehatan dan pendidikan bagi seluruh penduduknya.
10. Afghanistan
Afghanistan merupakan salah satu negara yang tidak sekalipun dijajah oleh kekuatan asing, meskipun letaknya sangat strategis dan menjadi incaran utama bagi Inggris maupun Rusia.
Pada tahun 1839, pasukan Inggris melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Afghanistan dan terlibat dalam konflik yang dikenal sebagai Perang Inggris-Afghanistan Pertama.
Namun, pasukan dari negara di Asia Selatan ini berhasil mengalahkan mereka.
Kemudian, pada tahun 1878, Inggris kembali melakukan invasi ke Afghanistan.
Kali ini, negara tersebut mengalami kekalahan dan harus menyetujui Perjanjian Gandamak pada tahun 1879. Meski demikian, kendali atas urusan dalam negeri tetap berada di tangan pemerintahan Afghanistan.
Seiring waktu, Inggris memilih untuk mundur tanpa melakukan penjajahan penuh. Akibatnya, Afghanistan berperan sebagai zona penyangga dalam persaingan geopolitik antara Kerajaan Inggris dan Kekaisaran Rusia yang dikenal sebagai “Great Game.”
11. Tonga
Tonga termasuk negara terakhir di dunia yang tidak pernah dijajah oleh bangsa lain. Bagi yang gemar membaca tentang latar belakang suatu negara, mungkin sudah mengetahui bahwa Tonga memiliki hubungan diplomatik yang terbuka dengan Inggris.
Pada tahun 1900, Tonga secara sukarela memilih status sebagai wilayah protektorat di bawah Kerajaan Inggris untuk menghindari potensi penjajahan oleh Jerman.
Protektorat sendiri merupakan bentuk hubungan di mana sebuah negara kecil berada di bawah perlindungan dan pengaruh negara yang lebih besar.
Model ini juga diterapkan oleh beberapa negara lain, seperti Mesir yang menjadi protektorat Turki pada tahun 1917.
Walaupun berada di bawah pengawasan Inggris, Tonga tidak pernah mengalami penjajahan yang bersifat represif atau berdarah. Inggris tidak pernah mengganggu kedaulatan Tonga, dan pemerintahan tetap dijalankan oleh kerajaan lokal.
Akhirnya, pada tahun 1970, Inggris mengakhiri status protektorat tersebut, dan Tonga pun memperoleh kemerdekaan penuh sebagai negara berdaulat.
Sebagai penutup, keberadaan negara yang tidak pernah dijajah menjadi bukti bahwa kedaulatan dapat dipertahankan dengan strategi, kekuatan, dan tekad yang tak tergoyahkan.