Apa Itu Social Media Marketing: Cara Melakukan dan Platform

Apa Itu Social Media Marketing: Cara Melakukan dan Platform
apa itu social media marketing

Untuk menjawab pertanyaan apa itu social media marketing, ini adalah strategi digital lewat jejaring sosial untuk promosi produk atau jasa.

Pemasaran ini bisa dilakukan secara gratis maupun dengan membayar biaya tertentu. Gagasan tentang koneksi sosial sebenarnya sudah dikenalkan sejak lama. 

Pada tahun 1929, seorang penulis asal Hungaria bernama Frigyes Karinthy memperkenalkan sebuah konsep dalam cerita pendek berjudul Chains, yang dikenal dengan sebutan Six Degrees of Separation. 

Gagasan ini menyatakan bahwa setiap manusia di dunia bisa saling terhubung hanya melalui maksimal enam hubungan sosial.

Beberapa dekade kemudian, tepatnya pada 1997, Andrew Weinreich kembali memperkenalkan ide tersebut lewat platform bernama Six Degrees. 

Situs ini dibangun berdasarkan teori pemisahan enam derajat dan bertujuan untuk memungkinkan penggunanya saling terhubung secara lebih langsung. Meski layanan ini akhirnya dihentikan pada tahun 2000, situs webnya tetap bisa diakses.

Setelah itu, bermunculan berbagai platform media sosial dengan fitur yang terus berkembang, seperti Facebook, LinkedIn, Instagram, Friendster, Twitter, MuSape, dan lain sebagainya. 

Kehadiran berbagai kanal digital tersebut dimanfaatkan oleh banyak pelaku pemasaran. Mereka mulai menjajaki peluang dari meningkatnya penggunaan media sosial di tengah masyarakat digital.

Dengan memanfaatkan berbagai media sosial tersebut, mereka mulai memperkenalkan serta memasarkan merek atau bisnisnya kepada khalayak luas. Aktivitas tersebut termasuk dalam praktik Social Media Marketing. 

Untuk itu, penting bagi kita memahami lebih dalam apa itu social media marketing dan bagaimana cara kerjanya di era digital saat ini.

Apa Itu Social Media Marketing?

Memahami apa itu social media marketing berarti mengenal strategi pemasaran yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana utama untuk menjangkau audiens. 

Beragam jenis konten dapat dibagikan melalui platform ini, mulai dari informasi umum, promosi produk, hingga panduan atau tutorial yang relevan. Pendekatan ini bisa dijalankan secara cuma-cuma maupun melalui layanan iklan berbayar.

Biasanya, strategi pemasaran melalui media sosial tidak berdiri sendiri, melainkan dikombinasikan dengan teknik digital lainnya, seperti email marketing, penulisan blog, dan pemanfaatan platform digital lainnya.

Mengingat banyaknya pilihan media sosial yang tersedia, menentukan platform yang paling cocok dengan karakteristik bisnis merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan. 

Sebelum menerapkan berbagai pendekatan pemasaran, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu agar bisa memahami lebih dalam bagaimana strategi ini bekerja dan bagaimana cara memanfaatkannya secara maksimal.

Bagaimana Cara Melakukan Social Media Marketing?

Langkah awal yang bisa diambil adalah dengan memanfaatkan potensi besar dari penggunaan media sosial di Indonesia. Berdasarkan data dari WeAreSocial, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 160 juta orang. 

Dari angka tersebut, kelompok usia 15 hingga 24 tahun mendominasi sebagai pengguna terbanyak. Informasi ini menjadi sangat berguna, terutama bagi siapa pun yang menargetkan pasar dari rentang usia tertentu.

Saat ini, salah satu platform jejaring sosial masih menjadi yang paling banyak diminati di kalangan pengguna. Sementara itu, aplikasi pesan instan juga menjadi alat komunikasi digital yang paling umum dipakai. 

Dengan memahami fakta-fakta ini, kamu bisa menyusun pendekatan yang selaras dengan rencana bisnis yang sedang dijalankan.

Lebih lanjut, perlu disadari bahwa hampir seluruh akses ke media sosial, yakni sekitar 99 persen, dilakukan melalui perangkat seluler. 

Oleh karena itu, setiap konten yang dibuat untuk keperluan promosi sebaiknya dirancang agar mudah diakses dan tetap nyaman digunakan lewat perangkat mobile.

Jenis dan Platform dalam Sosial Media Marketing

Jumlah penduduk dunia kini telah mencapai angka sekitar 7 miliar, dan dari total tersebut, sekitar 3 miliar di antaranya aktif menggunakan berbagai platform jejaring sosial. 

Di bagian ini, pembahasan akan difokuskan pada sejumlah platform digital yang penting untuk dikenali, khususnya bagi kamu yang ingin mengembangkan strategi pemasaran melalui media sosial.

1. Facebook

  • Jumlah Pengguna Aktif Bulanan: Sekitar 2,38 miliar
  • Rentang Usia Pengguna: 18 hingga lebih dari 45 tahun
  • Sektor Industri (B2B dan B2C): E-commerce, ritel, perbankan, layanan keuangan dan asuransi, barang konsumsi cepat saji (FMCG), hiburan, mode, properti, media, kesehatan, dan olahraga

Baik kamu menjalankan bisnis antar perusahaan maupun langsung ke konsumen, mengenali potensi platform ini menjadi hal penting. 

Facebook menawarkan fitur yang menyatukan berbagai elemen dari platform digital lainnya. Besar kemungkinan bahwa target audiens kamu juga merupakan pengguna aktif di sini. 

Melalui Facebook, bisnis dapat membagikan berbagai konten promosi, membangun interaksi dengan pelanggan, menjalankan kampanye iklan berbayar, hingga memberikan dukungan langsung kepada pengguna.

2. Twitter (X)

  • Jumlah Pengguna Aktif Bulanan: Sekitar 321 juta
  • Rentang Usia Pengguna: 18 hingga lebih dari 45 tahun
  • Sektor Industri (B2B dan B2C): Berita, teknologi, e-commerce, ritel, hiburan, perjalanan, olahraga, kesehatan, telekomunikasi, dan layanan keuangan

Platform ini memungkinkan penggunanya menyampaikan opini secara singkat dalam 280 karakter. 

Twitter juga dikenal sebagai pionir dalam penggunaan tanda pagar (hashtag), dan menjadi wadah untuk menyampaikan ide, mengikuti berita terbaru, hingga terhubung langsung dengan merek maupun tokoh publik.

Perusahaan biasanya memanfaatkan Twitter sebagai saluran layanan pelanggan karena sifatnya yang responsif dan cepat. Banyak pelanggan menggunakan platform ini untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan keluhan. 

Salah satu contohnya adalah bagaimana penyedia layanan internet merespons masukan dari pengguna sekaligus menjaga reputasi mereka. 

Sebagian besar pengguna Twitter memiliki minat pada teknologi dan menjadikan platform ini sebagai pusat informasi. Oleh karena itu, baik pelaku bisnis B2B maupun B2C disarankan untuk memanfaatkannya dalam menyebarkan konten mereka.

3. LinkedIn

  • Jumlah Pengguna Aktif Bulanan: Sekitar 303 juta
  • Rentang Usia Pengguna: 25 hingga 45 tahun
  • Sektor Industri (Utamanya B2B): Hukum, layanan keuangan dan asuransi, teknologi, manufaktur, pemasaran, pendidikan, dan ketenagakerjaan

Platform ini sangat direkomendasikan bagi organisasi yang bergerak di sektor antar bisnis. LinkedIn membuka banyak peluang untuk membangun relasi profesional serta memperkuat citra perusahaan. 

Meskipun lebih banyak digunakan oleh pelaku B2B, merek yang bergerak langsung ke konsumen juga memanfaatkannya—biasanya untuk merekrut tenaga kerja.

Untuk individu, LinkedIn menjadi tempat yang ideal untuk menampilkan keahlian dan membangun citra profesional. Halaman perusahaan di LinkedIn bisa dikelola layaknya halaman bisnis di platform lain, namun dengan kesan yang lebih formal dan kredibel.

4. Instagram

  • Jumlah Pengguna Aktif Bulanan: Sekitar 1 miliar
  • Rentang Usia Pengguna: 18 hingga 35 tahun
  • Sektor Industri (Utamanya B2C): E-commerce, mode, ritel, makanan dan minuman, kecantikan, pariwisata, fotografi, hiburan, dan properti

Instagram merupakan aplikasi berbasis ponsel yang memungkinkan pengguna membagikan foto dan video. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaannya terus meningkat dan diperkirakan akan terus berkembang. 

Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang digemari pengguna seperti cerita harian, siaran langsung, dan video pendek.

Fitur Reels yang baru-baru ini diluncurkan membuat pengguna dapat mengunggah video pendek dengan sentuhan visual dan efek yang menarik. 

Bila kamu menjual produk berbentuk fisik, platform ini menjadi salah satu saluran yang sangat direkomendasikan. Banyak pihak percaya bahwa Instagram akan menjadi bagian penting dari masa depan perdagangan berbasis media sosial.

5. YouTube

  • Pengguna Aktif Bulanan: Sekitar 1,9 miliar
  • Rentang Usia: 18 hingga lebih dari 55 tahun
  • Sektor Bisnis (B2B dan B2C): Berbagai jenis usaha dapat memanfaatkan konten video untuk keperluan promosi

Platform ini memungkinkan pengguna menonton, membagikan, serta mengunggah video secara daring. 

Dengan berkembangnya tren pemasaran berbasis video, banyak merek yang mulai aktif memproduksi serta mempublikasikan video di kanal ini secara rutin. 

Bila kamu berencana untuk menggunakannya sebagai bagian dari strategi promosi, ada beberapa hal yang perlu dipahami:

a. Situs ini merupakan mesin pencari terbesar kedua setelah Google.

b. Platform ini berada di bawah kepemilikan Google.

c. Jika kompetitor sudah lebih dulu hadir di sana, maka akan dibutuhkan strategi lebih kreatif agar merekmu bisa tampil lebih unggul.

6. Pinterest

  • Pengguna Aktif Bulanan: 265 juta
  • Rentang Usia: 18 sampai 45 tahun
  • Industri (Khususnya B2C): Cocok untuk seni, kerajinan tangan, mode, e-commerce, kecantikan, desain interior, kuliner, dan fotografi

Platform ini berfokus pada visual dan sangat sesuai bagi individu maupun bisnis yang ingin menemukan inspirasi kreatif atau menampilkan karya mereka, khususnya dalam bentuk gambar atau ilustrasi. 

Awalnya lebih dominan digunakan oleh perempuan, namun kini terjadi pergeseran yang cukup mencolok di mana proporsi pengguna perempuan menurun dari 80% menjadi 60%. 

Para pelaku usaha dapat membuat akun khusus untuk bisnis dan menjalankan strategi promosi guna menjangkau target audiens yang lebih luas.

7. TikTok

  • Pengguna Aktif Bulanan: Lebih dari 1 miliar
  • Rentang Usia: 10 hingga 29 tahun
  • Sektor (Mayoritas B2C): Cocok untuk konten hiburan, fesyen, drama, dan berbagai industri yang mampu menciptakan video promosi menarik

Aplikasi ini berorientasi sepenuhnya pada penggunaan di perangkat seluler, dan meskipun memiliki kemiripan dengan Instagram atau Snapchat, ia dirancang khusus untuk video pendek. 

Karena mayoritas penggunanya berasal dari kelompok usia muda, platform ini sangat efektif digunakan oleh pemasar yang ingin menjangkau Gen Z. Di sini, strategi seperti kerja sama dengan influencer serta promosi berbayar mulai marak digunakan. 

Hal ini menunjukkan bahwa platform tersebut memiliki peluang besar dalam menyebarkan kampanye berbayar yang bersifat viral dan hemat biaya.

Strategi Social Media Marketing

Di bagian ini, akan dibahas berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk mendukung upaya pemasaran melalui platform digital dan memberikan dampak positif terhadap perkembangan bisnis.

Lakukan Evaluasi terhadap Aktivitas di Media Sosial

Sebelum menentukan arah tujuan dan merancang strategi promosi digital melalui media sosial, ada baiknya memulai dengan melakukan penilaian atas performa sebelumnya. 

Hal ini dapat dilakukan dengan mengakses fitur analitik pada akun media sosial bisnis yang dimiliki. Perhatikan detail seperti ciri khas pengikut, lokasi geografis, jenis kelamin, jenis konten promosi yang paling sukses, serta aspek lainnya. 

Selain itu, penting pula untuk meninjau sumber lalu lintas dari Google Analytics guna mengetahui saluran mana yang paling efektif dalam mengarahkan pengunjung ke situs resmi bisnis. 

Melakukan kajian terhadap pesaing juga bermanfaat untuk mengetahui strategi yang saat ini berhasil diterapkan serta mengenali kekuatan dan kelemahan mereka di dunia media sosial. 

Wawasan ini akan sangat berguna dalam menyusun pendekatan pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Rumuskan Tujuan serta Ukur dengan Metrik yang Tepat

Apa yang ingin dicapai melalui aktivitas promosi digital Anda? Apakah ingin meningkatkan kesadaran terhadap merek, meraih keuntungan yang lebih besar, menjangkau lebih banyak calon pembeli, memperbanyak prospek bisnis, memperluas cakupan audiens, atau mendorong interaksi yang lebih tinggi? 

Memiliki tujuan saja belum cukup. Maka dari itu, diperlukan pula pengukuran yang mampu menunjukkan sejauh mana tujuan tersebut berhasil dicapai. 

Tentukan indikator keberhasilan yang dapat mengukur efektivitas setiap kampanye atau strategi yang dijalankan.

Pelajari Lebih Jauh tentang Sasaran Audiens

Setelah mendapatkan berbagai wawasan dari hasil evaluasi media sosial, langkah berikutnya adalah menyusun gambaran profil pengguna yang menjadi sasaran utama. 

Mulailah dengan memahami latar belakang industri, jenis konten yang disukai, jabatan atau posisi dalam pekerjaan, karakteristik demografis, aspek psikologis, dan elemen penting lainnya yang menggambarkan mereka.

Selain itu, studi terhadap pesaing juga dapat memberikan informasi tentang saluran mana yang lebih banyak digunakan oleh pengguna dalam mengakses media sosial. 

Sebagai contoh, bila pesaing Anda memiliki jumlah pengikut yang besar di platform Facebook dibandingkan media sosial lain, dapat diasumsikan bahwa target pengguna Anda pun lebih aktif di sana.

Rancang Pendekatan Konten

Salah satu hambatan umum yang dihadapi banyak pelaku usaha dalam menjalankan promosi lewat platform digital adalah kurangnya waktu untuk menyusun rencana yang jelas terkait tujuan promosi mereka. 

Meski sebagian memahami pentingnya keberadaan bisnis di platform online, masih banyak yang belum menyadari alasan spesifik mengapa mereka hadir di sana.

Idealnya, setiap sasaran dari aktivitas promosi melalui media daring sebaiknya sejalan dengan perencanaan keseluruhan usaha yang dimiliki. 

Dengan begitu, kamu dapat menentukan target jangka panjang yang mendukung perkembangan usahamu secara optimal. Target dari kegiatan promosi yang dilakukan harus mampu memperkuat pencapaian tujuan utama dari bisnis itu sendiri.

Pastikan Sasaran Promosi Dapat Menjawab Tantangan Terbesar

Kamu perlu memahami secara menyeluruh apa yang ingin dicapai lewat pemanfaatan platform digital. Contohnya, keinginan agar bisnismu lebih dikenal masyarakat luas atau keinginan membentuk pelanggan yang lebih aktif berinteraksi secara digital. 

Apa pun target yang ingin dicapai, penting untuk diingat bahwa merancang strategi promosi melalui media daring adalah proses jangka panjang, bukan upaya instan.

Sebagai ilustrasi, keinginan memperoleh jutaan pengikut di suatu platform dalam waktu singkat mungkin terdengar mustahil. Oleh karena itu, tentukanlah sasaran yang lebih rasional agar setiap upaya promosi dapat dilakukan dengan lebih terarah dan efisien. 

Sasaran yang telah ditentukan akan memengaruhi seluruh elemen perencanaan, mulai dari pemilihan platform hingga alokasi dana yang tersedia.

Pelajari Pendekatan Pesaing di Ranah Digital

Sebagian besar usaha tidak berjalan tanpa pesaing. Dalam banyak kasus, ada bisnis lain yang juga sedang menerapkan strategi promosi melalui kanal digital. Untuk itu, kamu perlu memahami langkah-langkah yang sedang mereka lakukan. 

Apa fokus mereka? Siapa yang mereka bidik sebagai audiens? Istilah apa yang ingin mereka kuasai dalam pencarian daring?

Melalui analisis sederhana terhadap pesaing, kamu bisa memperoleh gambaran tentang kelemahan maupun kekuatan yang mereka miliki. 

Informasi ini akan sangat berguna untuk membantumu memahami lebih dalam tentang ekspektasi calon pelanggan terhadap bisnis dalam industri yang sedang kamu geluti.

Sebagai penutup, memahami apa itu social media marketing membantu bisnis menyusun strategi yang tepat untuk menjangkau audiens dan membangun hubungan yang lebih kuat secara digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index