13 Panduan Cara Menjadi Dewasa yang Penting Diterapkan

13 Panduan Cara Menjadi Dewasa yang Penting Diterapkan
cara menjadi dewasa

Memahami cara menjadi dewasa bukanlah sesuatu yang otomatis terjadi hanya karena usia telah mencapai angka 18 tahun. 

Kedewasaan sejatinya merupakan proses panjang yang dipenuhi oleh berbagai pengalaman, termasuk keberhasilan maupun kegagalan yang mengajarkan banyak hal penting dalam hidup.

Sayangnya, tidak tersedia ruang belajar khusus yang secara resmi mengajarkan bagaimana menjalani proses kedewasaan ini. 

Meskipun seseorang telah memiliki tanggung jawab, pekerjaan tetap, atau status sosial tertentu, tak jarang di dalam hatinya masih ada sisi kekanak-kanakan—keinginan untuk bertindak sesuka hati demi keuntungan pribadi.

Karena itulah, memahami cara menjadi dewasa adalah perjalanan hidup yang terus berkembang, yang menuntut kesadaran diri, refleksi, dan kemauan untuk terus belajar dari setiap langkah yang dijalani.

Cara Menjadi Dewasa

Bersikap dewasa adalah sebuah proses yang memerlukan latihan dan pembiasaan secara terus-menerus. 

Jika orang tua tidak sempat membimbing atau memberikan pemahaman mengenai hal ini, maka tanggung jawab untuk mempelajarinya berada di tangan kita sendiri. 

Dengan kata lain, saat kita mulai bertanya-tanya tentang cara menjadi dewasa, ada beberapa langkah yang bisa dijadikan panduan dalam menjalaninya, antara lain sebagai berikut:

Berhenti Menyalahkan Pihak Lain

Hal pertama yang perlu dilakukan, meskipun sering kali tidak disadari, adalah menghentikan kebiasaan menyalahkan orang lain. 

Banyak orang cenderung melemparkan kesalahan kepada pihak lain, padahal sikap seperti itu menunjukkan kurangnya kedewasaan. 

Seseorang yang telah matang secara emosional tidak akan serta-merta menunjuk orang lain sebagai penyebab masalah. 

Sebaliknya, mereka bersedia mengakui kesalahan serta perilaku mereka sendiri dan tidak segan meminta maaf jika telah merugikan pihak lain.

Menyelesaikan Kewajiban Keuangan Secara Tepat Waktu

Meskipun terdengar sederhana, kenyataannya masih banyak orang yang belum disiplin dalam membayar tagihan. Bahkan, ada yang memiliki riwayat kredit yang buruk atau pernah didatangi penagih utang ke rumahnya. 

Penting untuk tidak hanya melunasi tagihan formal seperti cicilan atau biaya bulanan, tetapi juga tanggung jawab pribadi seperti utang kepada teman maupun keluarga. Menepati janji dalam hal ini akan mencegah munculnya konflik atau salah paham.

Selalu Memberikan Usaha Terbaik

Bersikap malas dan mementingkan diri sendiri adalah karakter yang umum ditemukan pada anak-anak. Untuk bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa, seseorang perlu mulai mempertimbangkan perasaan orang lain, bukan hanya keinginannya sendiri. 

Maka dari itu, dalam segala aspek kehidupan—baik hubungan pribadi, pekerjaan, maupun hal lainnya—penting untuk selalu memberikan yang terbaik.

Memiliki Tanggung Jawab atas Diri Sendiri

Selain hal-hal di atas, kita juga harus bertanggung jawab atas setiap aspek dalam kehidupan pribadi. Meskipun kita tidak memiliki kendali atas tindakan orang lain, kita tetap bisa mengatur sikap dan reaksi diri sendiri. 

Melalui proses refleksi diri, kita dapat memahami bagaimana perilaku kita memengaruhi orang di sekitar maupun situasi yang sedang dihadapi.

Memperlakukan Sesama dengan Baik

Jika ingin mendapatkan perlakuan baik dari orang lain, kita pun harus menunjukkan sikap yang sama. Meskipun terdengar mudah, banyak orang yang sudah dewasa secara usia namun belum mampu melakukannya. 

Mulailah dengan memperlakukan setiap orang—baik itu tetangga, orang asing yang kita temui di jalan, anggota keluarga, atau siapa pun—dengan rasa hormat tanpa membedakan perlakuan berdasarkan latar belakang atau status.

Mengendalikan Emosi

Seseorang yang telah dewasa secara emosional memahami pentingnya menjaga kendali atas amarahnya. Mereka tidak membiarkan perasaan negatif mendominasi diri mereka. 

Setiap orang tentu memiliki hak untuk merasa marah, namun bila ingin menunjukkan sikap yang dewasa, maka perlu belajar menahan diri dan menjauh dari situasi yang memicu emosi sebelum mengatakan sesuatu yang nantinya disesali. 

Luangkan waktu untuk menarik napas dalam-dalam, tenangkan pikiran, dan coba pahami permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

Menyusun Rencana Kehidupan

Menjalani hidup tanpa arah hanya akan membawa kita terbawa arus. Untuk menunjukkan kedewasaan, seseorang perlu memiliki tujuan yang jelas, tahu apa yang ingin dicapai, dan bagaimana mencapainya. 

Maka dari itu, penting untuk meluangkan waktu merenung dan mengevaluasi hal-hal yang benar-benar diinginkan dalam hidup.

Merawat Kesehatan Tubuh dan Pikiran

Banyak orang dewasa menghadapi masalah seperti kelebihan berat badan atau tekanan batin yang berlebihan. 

Namun, agar dapat menjalani hidup yang sehat, bahagia, dan produktif, kita memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar. 

Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan mengambil waktu istirahat guna menjaga keseimbangan mental dan fisik.

Menghindari Kebiasaan Menunda

Menunda pekerjaan adalah kebiasaan umum yang sebenarnya berdampak negatif. Selain menambah beban pikiran, perilaku ini juga bisa menyulitkan orang lain yang terlibat. 

Jika ingin bersikap lebih dewasa, maka salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah merencanakan pekerjaan secara teratur dan menyelesaikannya tepat waktu, tanpa menunda-nunda.

Menghargai Waktu Orang Lain

Sering datang terlambat dan membiarkan orang lain menunggu bukanlah sikap yang patut dicontoh. Orang yang benar-benar dewasa menyadari bahwa waktu orang lain sama berharganya dengan waktu mereka sendiri. 

Oleh sebab itu, mereka akan berusaha hadir tepat waktu dan tidak membiarkan siapa pun menunggu tanpa alasan yang jelas sebagai bentuk penghormatan terhadap sesama.

Tidak Menyebarkan Gosip

Membicarakan kabar yang belum pasti kebenarannya mungkin terasa menghibur bagi sebagian orang. Namun, perilaku ini bukanlah hal yang patut dilakukan. Umumnya, seseorang menyebarkan gosip untuk merasa lebih baik atas hidupnya sendiri. 

Tapi coba pikirkan, apakah kamu merasa nyaman saat orang lain membicarakanmu tanpa tahu kebenarannya? Tentu tidak, bukan? Jika ingin bersikap lebih dewasa, hentikan kebiasaan membicarakan urusan pribadi orang lain yang belum tentu benar.

Menyusun Rencana dan Anggaran Keuangan

Mengelola keuangan adalah bagian penting dari kedewasaan. Tanpa perencanaan yang matang, seseorang berisiko terjebak dalam utang yang sulit dilunasi. Karena itu, mulailah menyusun rencana keuangan yang realistis dan sesuai kemampuan. 

Pastikan kamu mengetahui pengeluaran dan pemasukan secara jelas agar keuangan tetap stabil dan tidak berujung pada kebangkrutan.

Belajar Mengelola Rumah Tangga

Mengurus rumah bukanlah tugas orang tua semata. Saat kita tumbuh dewasa, tanggung jawab untuk mandiri pun ikut bertambah. Orang tua tidak akan selalu hadir untuk mengurus segala keperluan kita. 

Maka dari itu, penting untuk mulai belajar memasak, membersihkan rumah, dan mengatasi berbagai urusan rumah tangga secara mandiri agar siap menjalani kehidupan dewasa dengan baik.

Tips Ampuh Mempunyai Pola Pikir Dewasa

Masa transisi menuju kedewasaan merupakan periode di mana seseorang dituntut untuk bisa lebih produktif, sebagai konsekuensi dari kemampuan yang terus berkembang serta waktu yang lebih fleksibel. 

Salah satu upaya yang dapat mempermudah proses ini adalah dengan mulai membentuk cara berpikir yang lebih matang. Lantas, bagaimana langkah-langkah membentuk pola pikir dewasa? Simak uraian selengkapnya berikut ini.

1. Mampu Membedakan Mana yang Benar dan Salah

Kemampuan dasar yang perlu dimiliki agar cara berpikirmu semakin dewasa adalah memahami nilai baik dan buruk. Pengetahuan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah atau keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, seseorang yang sadar bahwa tindakan mencontek itu tidak etis, tentu akan berusaha untuk menjauhinya. 

Untuk mengasah pemahaman ini, kamu bisa belajar dari pengalaman pribadi, mendengarkan kisah orang lain, serta memperbanyak referensi melalui bacaan.

2. Menanamkan Sikap Positif

Mulailah dengan mempercayai dirimu sendiri dan yakini bahwa kamu memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Jangan mudah terbawa oleh pendapat atau pandangan orang lain yang bisa memengaruhi keyakinanmu. 

Selain itu, hindarilah sikap pesimis atau perilaku negatif karena bisa membuatmu dijauhi oleh orang di sekitarmu.

3. Berani Menghadapi Tantangan

Langkah berikutnya untuk melatih kedewasaan adalah dengan tidak lari dari permasalahan yang muncul. Setiap individu pasti pernah mengalami tekanan atau stres ketika menghadapi persoalan. 

Namun, penting untuk diingat bahwa keberanian dalam menyelesaikan masalah akan memberi pelajaran berharga dan memperkaya pengalaman hidup. 

Besar kecilnya persoalan tidak terlalu penting, yang terpenting adalah bagaimana proses berpikirmu dalam menyelesaikannya.

4. Belajar Menjadi Mandiri

Apakah kamu masih mengandalkan bantuan orang tua dalam banyak hal, padahal ingin menjadi pribadi yang lebih dewasa? Jika iya, kebiasaan tersebut perlu segera diubah.

Mulailah mengerjakan berbagai hal secara mandiri. 

Jangan takut untuk mencoba, meski ada kemungkinan melakukan kesalahan. Kemandirian membutuhkan waktu dan latihan. Bagi mereka yang belum terbiasa, bersikap mandiri mungkin terasa berat atau menakutkan. 

Namun, dengan terus melatih diri, kamu akan lebih siap menghadapi tanggung jawab sebagai orang dewasa.

5. Belajar Membuat Keputusan Sendiri

Ketidakmampuan dalam menentukan keputusan sendiri bisa menjadi kendala yang cukup serius dalam menjalani hidup. 

Sejak usia dini, kita sebenarnya sudah perlu belajar untuk memilih dan mengambil keputusan, misalnya memutuskan ingin makan apa atau memilih warna pakaian yang disukai.

Seiring bertambahnya usia dan pengalaman, pilihan yang kita hadapi akan menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, jika ingin membentuk pola pikir yang lebih matang, penting untuk bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil. 

Hal ini akan membantu kita berpikir lebih jauh ke depan dan tidak hanya berfokus pada kebutuhan sesaat.

6. Aktif Berdiskusi dengan Terbuka

Melibatkan diri dalam diskusi terbuka dapat memperluas wawasan dan memberikan kesempatan untuk bertukar sudut pandang serta pengalaman dengan orang lain. 

Dari percakapan tersebut, kita bisa memahami bagaimana cara orang lain berpikir dan mengambil hikmah dari perjalanan hidup mereka.

Kebiasaan ini dapat mendorong kita menjadi pribadi yang lebih baik dan sering kali menumbuhkan rasa syukur atas hal-hal yang telah kita miliki. 

Mendengarkan cerita dan pandangan orang lain juga bisa menjadi salah satu bentuk latihan mental untuk menjadi lebih bijak dan matang dalam bersikap.

7. Berusaha Meninggalkan Kebiasaan Negatif

Kebiasaan yang kurang baik, baik disadari maupun tidak, bisa menghambat perkembangan karakter seseorang. 

Meski sulit karena sudah menjadi bagian dari rutinitas, berusaha meninggalkan kebiasaan buruk dan mulai menjalani pola hidup yang lebih sehat dan produktif merupakan langkah penting dalam proses pendewasaan.

Dengan menyadari perbedaan antara hal yang positif dan negatif, kita mulai menunjukkan bahwa kita memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kehidupan dan bertindak lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

8. Belajar untuk Tidak Mudah Mengeluh

Sikap sering mengeluh menunjukkan ketidakmatangan dalam menghadapi kehidupan. Mereka yang memiliki pola pikir lebih dewasa akan lebih fokus memanfaatkan waktunya secara bijak dan tidak larut dalam keluhan yang tidak menyelesaikan apa pun.

Memang, merasa lelah atau bosan adalah hal yang manusiawi. Namun, individu yang belum dewasa cenderung mengeluhkan hal-hal kecil yang sebenarnya bisa diatasi dengan mudah. 

Mengeluh tidak memberikan solusi, oleh karena itu, lebih baik mengalihkan energi tersebut untuk melakukan aktivitas positif yang bisa menyegarkan pikiran dan membantu menghadapi tantangan dengan lebih tenang.

9. Tetapkan Skala Prioritas dalam Hidup

Menentukan apa yang harus diutamakan sebenarnya bukan hal yang rumit, namun menjadi sulit bagi mereka yang masih memiliki pola pikir ingin terus bersenang-senang seperti masa kanak-kanak. 

Sikap inilah yang kerap kali menjadi penghambat seseorang untuk bersikap dewasa dan cenderung membuat mereka menyia-nyiakan waktu. 

Jika kamu ingin lebih matang secara emosional, cobalah mulai menyusun prioritas dalam hidup dan berhenti menghabiskan waktu untuk kegiatan yang tidak memberikan manfaat.

Gunakan waktu seefektif mungkin demi mewujudkan tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai. 

Meski tampaknya hal itu kecil, jika sudah ditetapkan sebagai prioritas dan kamu terus fokus menjalaninya, dalam waktu yang tidak terlalu lama kamu akan berkembang menjadi pribadi yang lebih matang.

10. Belajar Menerima Masukan dan Kritik

Kesiapan untuk menerima saran maupun kritikan dari orang lain bisa menjadi titik balik penting dalam proses perkembangan diri. Tidak hanya menjadikan seseorang lebih dewasa, tapi juga membantu membentuk pribadi yang lebih arif dan bijaksana.

Meskipun kritik sering kali terasa tidak menyenangkan, bahkan menyakitkan, jika mampu dihadapi dengan pikiran terbuka dan niat untuk berubah, maka manfaatnya akan sangat besar dalam pembentukan karakter.

Dengan kata lain, kritik dan saran yang tulus bisa menjadi dorongan kuat untuk memperbaiki diri dan tumbuh ke arah yang lebih positif.

11. Kelola Waktu dan Buat Jadwal yang Efektif

Kemampuan untuk mengatur waktu dan menyusun jadwal dengan baik menjadi ciri khas seseorang yang sudah berpikir dewasa. 

Mereka yang berpikiran matang tentu tidak ingin menyia-nyiakan waktu begitu saja, sehingga setiap langkah yang diambil direncanakan dengan cermat, termasuk dalam hal pengelolaan jadwal harian.

Meski pada kenyataannya rencana bisa berubah, namun memiliki rencana awal yang tertata tetap jauh lebih baik dibandingkan hidup tanpa arah. 

Mengelola jadwal dengan bijak tidak akan dilakukan oleh mereka yang masih bertindak impulsif dan menjalani hidup tanpa tujuan yang jelas seperti layaknya anak-anak.

12. Gunakan Waktu Luang Secara Positif

Seseorang yang sudah dewasa akan sangat berhati-hati dalam menggunakan waktu luangnya. 

Ini bukan berarti kamu tidak boleh menikmati waktu untuk bersantai atau berlibur, tetapi lebih kepada bagaimana cara mengisi waktu luang tersebut dengan kegiatan yang tetap bermanfaat.

Jika kegiatan tersebut bisa memberikan nilai tambah bagi diri sendiri atau bahkan orang lain, maka waktu luang itu tidak akan terasa sia-sia. Dengan cara seperti ini, kamu bisa terus mengembangkan diri sambil tetap menikmati hidup secara seimbang.

Sebagai penutup, membiasakan diri bertanggung jawab dan berpikir matang dalam setiap tindakan adalah cara menjadi dewasa yang nyata dan berdampak dalam kehidupan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index