Urutan mandi yang benar penting untuk diperhatikan agar kulit tetap sehat dan terawat.
Pernahkah kamu mengalami kulit bersisik, jerawat di punggung, atau bahkan kulit terasa sangat kering setelah mandi? Mungkin saja masalah ini muncul karena tahapan mandi yang tidak dilakukan dengan tepat.
Bukannya mendapatkan tubuh yang bersih dan segar, justru kulit bisa mengalami gangguan jika urutannya keliru.
Maka dari itu, mari kita pahami bersama langkah-langkah yang disarankan oleh berbagai sumber mengenai urutan mandi yang benar.
Urutan Mandi yang Benar
Urutan mandi yang benar berperan penting dalam menjaga kebersihan tubuh sekaligus merawat kesehatan kulit secara optimal. Berikut ini langkah-langkah mandi yang direkomendasikan agar hasilnya lebih maksimal:
Memastikan Suhu Air Tepat
Sebelum mandi, penting untuk memastikan suhu air sesuai dengan kondisi tubuh. Jangan gunakan air yang terlalu panas atau terlalu dingin. Jika tubuh dalam keadaan sehat, mandi air dingin dapat memberi efek menyegarkan.
Namun, bila ingin meredakan otot yang terasa tegang, air hangat lebih dianjurkan karena memberi efek relaksasi.
Membasahi Tubuh Secara Bertahap
Menurut ahli neurologi yang dikutip dari detik.com, terdapat potensi bahaya ketika suhu air tidak sesuai dengan kondisi tubuh.
Misalnya, ketika tubuh dalam keadaan panas lalu langsung diguyur air dingin, atau sebaliknya. Hal ini bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu, termasuk gangguan pada sistem saraf.
Oleh karena itu, sebaiknya membasahi tubuh dilakukan bertahap dari kaki, naik ke badan, dan terakhir kepala. Metode ini membantu tubuh beradaptasi dengan suhu air dan menghindari reaksi mendadak.
Proses ini juga membantu membuka pori-pori sehingga kotoran dan minyak pada kulit bisa dibersihkan dengan lebih efektif. Bila menggunakan shower, mulailah dari tubuh lalu akhiri dengan membasahi kepala.
Membersihkan Rambut
Jika ingin mencuci rambut, gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut. Gosok perlahan dan merata, kemudian bilas dengan bersih. Hindari menggosok kulit kepala terlalu keras karena bisa menyebabkan kerontokan atau luka.
Setelah dibilas, gunakan kondisioner jika perlu, diamkan beberapa menit, lalu bilas kembali.
Mencuci Wajah
Setelah keramas, lanjutkan dengan membersihkan wajah. Gunakan pembersih wajah yang sesuai jenis kulit, dan cuci dengan lembut tanpa menggosok berlebihan agar kulit tidak iritasi.
Jangan terlalu sering mencuci wajah karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering. Terakhir, bilas dengan air dingin untuk membantu mengecilkan pori dan menjaga kelembapan kulit.
Menggosok Gigi
Kebiasaan menggosok gigi bisa dilakukan sebelum, saat, atau setelah mandi, sesuai preferensi masing-masing. Yang terpenting adalah memastikan rutinitas ini dilakukan dua kali sehari: pagi dan malam sebelum tidur.
Tidak masalah apakah kegiatan ini masuk dalam rangkaian mandi atau dilakukan secara terpisah.
Membersihkan Seluruh Tubuh
Setelah tubuh basah, aplikasikan sabun pada seluruh bagian badan. Gunakan sabun dengan pH yang seimbang dengan kulit.
Pastikan semua area dibersihkan, termasuk bagian belakang telinga, leher, lipatan di bawah lengan, area pribadi, serta sela-sela jari kaki.
Membilas Tubuh Sampai Bersih
Setelah menyabuni seluruh tubuh, bilas menggunakan air bersuhu nyaman. Pastikan semua bagian tubuh dibilas secara menyeluruh agar tidak ada sisa sabun yang menempel di kulit.
Menggunakan Pelembap Tubuh
Setelah mandi, keringkan tubuh dengan lembut dan segera oleskan pelembap atau krim ke seluruh tubuh sebelum mengenakan pakaian.
Ini penting untuk menjaga kulit tetap lembap, terutama jika mandi menggunakan air hangat yang cenderung membuat kulit kering.
Waktu terbaik mengoleskan pelembap adalah saat kulit masih sedikit lembap, karena dapat membantu mengunci kadar air di dalam kulit.
Menggunakan Deodoran
Langkah terakhir, jangan lupa menggunakan deodoran untuk mencegah bau tidak sedap. Pilih produk yang ramah di kulit agar tidak menimbulkan iritasi atau menyebabkan perubahan warna pada kulit ketiak.
Manfaat Mandi dengan Air Hangat
Kamu lebih suka mandi menggunakan air panas atau air dingin? Keduanya memiliki manfaat tersendiri, sehingga tidak ada pilihan yang sepenuhnya salah.
Air panas, khususnya, menawarkan berbagai keuntungan yang berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental.
Air dengan suhu panas bisa membuat pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah menuju jaringan otot menjadi lebih lancar. Hal ini berperan dalam meredakan ketegangan otot sekaligus memberikan rasa rileks pada tubuh.
Selain itu, suhu air yang hangat mampu membuka pori-pori kulit dan memperlancar peredaran darah, yang berdampak positif dalam menyalurkan oksigen serta nutrisi penting ke seluruh tubuh dengan lebih efisien.
Berendam atau mandi dengan air hangat juga bisa membantu mengurangi perasaan cemas maupun tekanan emosional. Momen rileks ini bisa memicu produksi endorfin, zat kimia dalam tubuh yang berkaitan dengan rasa nyaman dan bahagia.
Suhu air yang lebih tinggi pun membantu membersihkan kulit secara mendalam karena pori-pori yang terbuka membuat kotoran dan minyak lebih mudah dikeluarkan. Ini dapat membantu mengurangi berbagai gangguan kulit seperti jerawat atau komedo.
Selain manfaat di atas, mandi air panas juga dikenal mampu memberikan efek mengurangi rasa nyeri atau pegal, karena suhu hangat tersebut bertindak seperti pereda nyeri alami, sangat berguna bagi mereka yang sering merasakan ketidaknyamanan pada otot atau tubuh secara umum.
Uap yang dihasilkan dari air hangat juga berguna untuk melegakan saluran pernapasan. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa sesak dan membuat napas terasa lebih lega, terutama bagi orang yang memiliki gangguan pernapasan ringan.
Kegiatan mandi dengan air hangat menjelang waktu tidur bisa menjadi rutinitas yang membantu tubuh lebih siap untuk beristirahat.
Ketika tubuh mulai memanas lalu perlahan mendingin setelah mandi, proses ini memberi sinyal alami bahwa saatnya tidur telah tiba.
Terakhir, mandi air hangat bukan hanya soal membersihkan diri, tapi juga menjadi momen penting untuk menjauh sejenak dari rutinitas harian.
Waktu hening saat mandi bisa dimanfaatkan untuk merenung secara positif atau sekadar menikmati keheningan tanpa gangguan luar.
Kekurangan Mandi Air Hangat
Walaupun mandi menggunakan air panas memiliki banyak manfaat, tetap ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, terutama jika kebiasaan ini dilakukan terlalu sering.
Penggunaan air dengan suhu tinggi secara berlebihan bisa menimbulkan beberapa efek yang kurang menguntungkan.
Pertama, air panas bisa menghilangkan lapisan minyak alami yang berfungsi menjaga kelembaban kulit. Akibatnya, kulit bisa menjadi kering bahkan bersisik, khususnya pada orang yang memang memiliki tipe kulit sensitif atau mudah kering.
Jika suhu air terlalu tinggi dan waktu mandi terlalu lama, kulit juga berisiko mengalami iritasi. Gejala yang bisa muncul termasuk rasa gatal, kemerahan, atau munculnya ruam pada permukaan kulit akibat reaksi dari paparan panas berlebihan.
Selain itu, air panas mempercepat proses penguapan air dari tubuh melalui pori-pori yang terbuka, yang bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi cukup air setelah mandi agar keseimbangan cairan tubuh tetap terjaga.
Meski mandi dengan air hangat bisa membuat tubuh lebih tenang, terlalu sering melakukannya justru bisa membuat kelembaban alami kulit berkurang. Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat kulit terlihat kusam dan kurang bercahaya.
Paparan air panas yang berlebihan juga berpotensi merusak kolagen, yaitu protein penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Bila produksi kolagen terganggu, bisa muncul tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus atau keriput.
Bagi mereka yang memiliki kondisi kulit tertentu, misalnya eksim atau dermatitis atopik, mandi air panas bisa memperparah gejala yang ada. Alih-alih meredakan, suhu tinggi justru dapat memicu kambuhnya iritasi kulit.
Tak hanya kulit, rambut juga bisa terdampak. Suhu air yang terlalu panas bisa menghilangkan minyak alami pada kulit kepala dan batang rambut.
Akibatnya, rambut menjadi kering, mudah patah, dan kehilangan kilau sehatnya, apalagi jika produk perawatan rambut yang digunakan tidak cocok.
Di sisi lain, suhu panas juga mempengaruhi sistem peredaran darah. Ketika pembuluh darah melebar karena panas, tekanan darah bisa menurun.
Hal ini menjadi perhatian penting bagi individu yang memiliki gangguan tekanan darah atau masalah jantung, karena mandi air panas bisa memicu ketidakstabilan kondisi tubuh.
Manfaat Mandi dengan Air Dingin
Bila kamu termasuk orang yang lebih suka mandi dengan air dingin, sensasi yang dirasakan setelahnya biasanya adalah tubuh yang terasa lebih bugar dan segar. Pilihan ini ternyata membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh maupun kondisi mental.
Air dengan suhu rendah berperan dalam memperlancar aliran darah dengan cara mempersempit pembuluh darah. Mekanisme ini membantu peredaran darah berjalan lebih efisien ke seluruh tubuh, yang berdampak positif bagi fungsi organ dan jaringan.
Suhu dingin juga bermanfaat dalam mengurangi peradangan maupun kemerahan pada permukaan kulit, terutama di area yang sedang mengalami iritasi atau pembengkakan.
Bila kulit terasa gatal atau meradang, mandi air dingin bisa menjadi cara alami untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut.
Selain itu, mandi air dingin juga dapat memberikan lonjakan energi. Hal ini terjadi karena paparan suhu dingin merangsang aktivasi sistem saraf simpatik yang kemudian mendorong pelepasan hormon-hormon yang memperbaiki suasana hati.
Oleh karena itu, mandi dengan air dingin sering membuat seseorang merasa lebih hidup dan penuh semangat.
Bagi yang aktif berolahraga atau banyak melakukan aktivitas fisik, mandi air dingin bisa mempercepat pemulihan otot.
Suhu dingin membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi pembengkakan pada jaringan otot, yang mempercepat proses penyembuhan pasca latihan. Air dingin juga memiliki efek positif terhadap kulit dan rambut.
Dengan menutup pori-pori, air dingin membantu menjaga kelembapan alami kulit, menjadikannya tampak lebih segar dan terhidrasi. Rambut pun bisa terlihat lebih bersinar karena kutikula rambut ikut menutup rapat.
Kontak dengan air bersuhu rendah mampu merangsang pelepasan endorfin, yakni hormon yang membuat perasaan menjadi lebih tenang dan nyaman.
Hal ini menjadikan mandi air dingin sebagai salah satu cara untuk menurunkan stres dan menenangkan pikiran.
Menjelang waktu tidur, mandi menggunakan air dingin bisa menjadi rutinitas yang membantu mengatasi kesulitan tidur. Penurunan suhu tubuh setelah mandi berfungsi sebagai sinyal alami bahwa tubuh sudah waktunya untuk beristirahat.
Tak hanya itu, kebiasaan mandi air dingin juga dikaitkan dengan peningkatan jumlah sel darah putih dalam tubuh, yang berperan dalam sistem kekebalan. Hal ini membantu memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Suhu rendah juga mendorong tubuh untuk menghasilkan lebih banyak energi dan panas, yang kemudian meningkatkan kerja metabolisme. Proses ini dapat membantu tubuh tetap aktif dan mendukung pengelolaan berat badan.
Terakhir, air dingin memberikan sensasi menyegarkan pada kulit. Efek ini dapat membuat kulit tampak lebih kencang dan segar, memberikan tampilan yang sehat secara alami.
Kekurangan dari Mandi Air Dingin
Walaupun mandi dengan air dingin menawarkan banyak manfaat, ada sejumlah hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum menjadikannya kebiasaan sehari-hari.
Beberapa potensi kekurangannya perlu menjadi pertimbangan agar tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Rasa Tidak Nyaman pada Permulaan
Mengawali mandi dengan air dingin sering kali terasa kurang nyaman, apalagi bagi mereka yang belum terbiasa dengan suhu rendah.
Agar tubuh bisa beradaptasi lebih baik, disarankan untuk mulai membasuh dari kaki lalu secara bertahap menuju bagian tubuh atas. Hindari langsung menyiram seluruh tubuh sekaligus agar tidak menimbulkan reaksi kaget atau syok suhu.
Risiko Terkena Hipotermia
Berada terlalu lama dalam paparan air dingin, terutama saat cuaca dingin, bisa meningkatkan kemungkinan mengalami penurunan suhu tubuh yang ekstrem atau dikenal sebagai hipotermia.
Karena itu, jangan terlalu lama mandi dalam suhu rendah, dan setelah selesai, sebaiknya segera mengeringkan tubuh dan mengenakan pakaian hangat.
Kurang Sesuai untuk Beberapa Kondisi Medis
Tidak semua orang disarankan untuk mandi dengan air dingin, terutama individu yang memiliki masalah sirkulasi darah, tekanan darah rendah, atau gangguan jantung.
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mulai menjadikan mandi air dingin sebagai kebiasaan rutin.
Kemungkinan Menyebabkan Reaksi Kulit
Untuk sebagian orang, air dingin bisa memicu iritasi pada kulit atau memperburuk kondisi seperti eksim. Hal ini terutama berlaku pada mereka yang memiliki jenis kulit kering atau sensitif.
Penting untuk memilih suhu yang tidak terlalu ekstrem dan membatasi durasi mandi agar kulit tetap terlindungi.
Kurang Nyaman saat Suhu Lingkungan Rendah
Ketika cuaca sedang dingin atau di musim hujan, mandi dengan air dingin bisa terasa tidak menyenangkan dan membuat tubuh menggigil. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang cenderung memilih air hangat demi menjaga kenyamanan tubuh.
Kurang Efektif Membersihkan Kotoran Berminyak
Jika tubuh terpapar kotoran yang mengandung minyak, seperti sisa makeup atau polusi berat, air dingin mungkin tidak cukup efektif untuk membersihkannya secara maksimal.
Dibandingkan dengan air panas, suhu rendah kurang mampu melarutkan minyak, sehingga sabun atau air hangat kadang dibutuhkan untuk pembersihan yang lebih optimal.
Minim Efek Menenangkan
Tidak semua orang merasakan ketenangan saat mandi dengan air dingin. Efek yang dirasakan lebih ke arah penyegaran dan peningkatan energi.
Hal ini berbeda dari mandi air hangat yang biasanya memberikan rasa rileks dan membantu menenangkan pikiran serta tubuh.
Sebagai penutup, mengetahui urutan mandi yang benar membantu menjaga kebersihan, menyegarkan tubuh, dan merawat kesehatan kulit secara optimal setiap hari.