Pengertian Investor, Jenis, Tujuan, hingga Keuntungannya

Bru
Selasa, 15 Juli 2025 | 10:14:42 WIB
pengertian investor

Pengertian investor adalah individu atau kelompok yang menanam dana pada sektor tertentu demi memperoleh keuntungan dari kinerja sektor itu.

Saat ini, minat terhadap pengelolaan keuangan semakin tinggi, terutama di kalangan generasi muda, dan salah satu bentuknya adalah melalui pemahaman terhadap dunia investasi.

Orang yang menanamkan modal di suatu bidang usaha disebut sebagai investor. Secara garis besar, investor merupakan pihak yang memberikan sejumlah dana kepada perusahaan dengan ekspektasi adanya peningkatan nilai atas dana yang ditanamkan. 

Hampir setiap lini industri memerlukan dukungan dari pihak-pihak seperti ini. Belakangan, aktivitas investasi mengalami peningkatan pesat. 

Fenomena ini mendorong banyak anak muda untuk ikut terlibat dengan mempelajari dasar-dasar finansial, termasuk pentingnya peran investor dan bagaimana menjadi salah satunya.

Bursa Efek Indonesia mencatat bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah investor baru mengalami peningkatan signifikan, mayoritas di antaranya berusia di bawah 25 tahun. 

Bahkan, data menunjukkan bahwa investor berusia di bawah 40 tahun mendominasi dengan porsi mencapai 70% dari keseluruhan investor di pasar modal. 

Hal ini menandakan bahwa generasi muda Indonesia mulai memahami pentingnya investasi sebagai bagian dari pengelolaan keuangan pribadi secara bijak.

Data per 31 Agustus 2021 dari BEI menunjukkan bahwa jumlah investor Indonesia meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni mencapai angka 2.219.712 orang. 

Secara keseluruhan, jumlah investor dalam negeri telah mencapai lebih dari 6,1 juta. 

Kenaikan ini diyakini dipengaruhi oleh situasi yang memaksa masyarakat untuk lebih aktif belajar, termasuk menggali wawasan mengenai cara berinvestasi dan menjadi bagian dari sistem tersebut.

Dalam pembahasan kali ini, akan diuraikan secara mendalam mengenai siapa itu investor, bagaimana peran mereka, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjadi bagian dari pelaku investasi. 

Untuk memahami secara menyeluruh tentang pengertian investor, pastikan kamu mengikuti penjelasan selengkapnya dalam ulasan ini.

Pengertian Investor

Pengertian investor merujuk pada pihak yang dapat berupa individu, kelompok, maupun badan usaha yang menanamkan modal dalam jumlah tertentu. 

Biasanya, mereka telah mempertimbangkan segala potensi kerugian yang mungkin terjadi, sehingga bersikap lebih berhati-hati dalam menanggapi situasi pasar maupun kondisi perusahaan tempat mereka menanamkan dana.

Dalam pandangan Investopedia, investor adalah entitas atau perseorangan yang menyediakan dana dengan harapan mendapatkan keuntungan secara finansial. 

Dalam praktiknya, mereka memanfaatkan berbagai alat atau instrumen keuangan untuk mencapai target keuangannya, seperti dana pensiun, biaya pendidikan, hingga peningkatan kekayaan pribadi.

Tujuan utama dari aktivitas investasi sendiri adalah untuk mencapai kestabilan dan pertumbuhan dalam hal keuangan. 

Beberapa contoh tujuan keuangan yang umumnya ingin dicapai oleh seorang investor meliputi persiapan pensiun, menambah aset, hingga merancang dana pendidikan.

Untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan tersebut, berbagai jenis instrumen investasi digunakan secara maksimal. Instrumen tersebut dapat berupa saham, reksa dana, properti, obligasi, valuta asing, komoditas, serta logam mulia. 

Namun demikian, penting dipahami bahwa semakin kecil tingkat risiko dari suatu instrumen, maka kemungkinan keuntungan yang diperoleh juga cenderung lebih rendah. 

Sebaliknya, instrumen yang memiliki potensi imbal hasil tinggi biasanya datang dengan risiko yang besar pula.

Tujuan Investor

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, seseorang yang menanamkan modal tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai. Berikut ini merupakan beberapa alasan umum mengapa seseorang memilih untuk menanamkan dananya.

Mencari Pendapatan Tambahan

Salah satu dorongan utama seseorang menanamkan dana adalah untuk memperoleh hasil finansial. Imbal hasil ini menjadi aspek yang paling menarik dari kegiatan investasi. 

Dengan menyisihkan sejumlah dana sebagai modal awal, seseorang memiliki peluang untuk mendapatkan hasil lebih besar ketika usaha yang dibiayai menunjukkan perkembangan positif.

Meningkatkan Nilai Kekayaan

Tujuan berikutnya dalam menanamkan modal adalah memperbesar aset yang dimiliki. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan perencanaan dan evaluasi yang cermat guna menemukan jenis penanaman modal yang sesuai dengan kapasitas dan toleransi risiko masing-masing individu.

Menyiapkan Kebutuhan di Masa Mendatang

Alasan lainnya adalah untuk menjamin tersedianya dana ketika menghadapi berbagai kebutuhan di waktu yang akan datang. 

Karena masa depan bersifat tidak pasti, seseorang perlu memiliki strategi finansial yang dapat memberikan rasa aman terhadap berbagai kemungkinan, dan kegiatan menanam modal bisa menjadi salah satu cara untuk itu.

Melindungi Diri dari Dampak Kenaikan Harga

Motivasi lainnya dalam menanamkan dana adalah agar tidak terdampak oleh penurunan daya beli akibat kenaikan harga barang dan jasa. Fenomena kenaikan harga yang terjadi hampir setiap tahun dapat membuat nilai uang menurun. 

Sementara itu, keuntungan dari simpanan biasa di bank umumnya tidak cukup untuk mengimbangi laju kenaikan harga tersebut. 

Oleh karena itu, dengan mengelola penanaman dana secara bijak, seseorang dapat menjaga nilai kekayaan mereka agar tidak tergerus.

Jenis-jenis Investor

Dalam dunia penanaman modal, terdapat berbagai kategori pihak yang menempatkan dana mereka. Beberapa tipe umum di antaranya adalah sebagai berikut:

Individu sebagai Penanam Modal

Tipe pertama mengacu pada orang yang mengelola dananya sendiri melalui rekening atas nama pribadi. Mereka biasa melakukan transaksi jual beli instrumen investasi melalui jasa perusahaan perantara atau broker. Apakah kamu termasuk tipe ini?

Tipe Moderat

Kategori ini merujuk pada pelaku investasi yang memiliki tingkat pemahaman cukup mengenai berbagai produk, tetapi belum berani menempatkan dana dalam jumlah besar. 

Biasanya, mereka memilih sektor dengan potensi imbal hasil tahunan di kisaran 5% hingga 10%.

Pendekatan Agresif

Jenis ini umumnya berasal dari kalangan muda yang memiliki tujuan finansial dalam jangka panjang serta kesiapan menghadapi risiko tinggi. 

Mereka cenderung memilih produk investasi dengan potensi imbal hasil tahunan lebih tinggi, yakni antara 10% hingga 15%, seiring dengan tingkat pemahaman mereka yang juga tinggi.

Tipe Konservatif

Sesuai dengan namanya, kelompok ini cenderung berhati-hati dan tidak terlalu terbuka terhadap produk investasi yang kompleks. 

Mereka lebih menyukai instrumen konvensional dengan risiko rendah. Umumnya, pengembalian yang diharapkan berkisar antara 3% hingga 5% per tahun.

Pelaku Institusional

Kategori terakhir terdiri dari pihak-pihak yang menanamkan modal atas nama badan usaha atau lembaga tertentu. Dana yang mereka kelola umumnya berasal dari para pemilik modal yang menyerahkannya untuk dikelola secara profesional. 

Contohnya mencakup perusahaan pengelola dana pensiun, manajer investasi, serta lembaga keuangan lainnya yang berfokus pada pengelolaan portofolio investasi.

Cara untuk Mencari Investor

Bagi para pelaku usaha, ternyata ada strategi tersendiri yang bisa dilakukan untuk menarik minat penanam modal agar bersedia menyuntikkan dana ke dalam bisnis yang dijalankan. 

Terlihat tidak biasa? Inilah beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mendapatkan investor:

Awali dengan Menyusun Laporan Keuangan

Langkah pertama yang penting dilakukan adalah menyiapkan catatan keuangan yang terstruktur dan menyeluruh. 

Dokumen ini sangat membantu calon investor dalam memahami potensi risiko dari usaha yang dijalankan, sekaligus menilai seberapa besar peluang keuntungan yang bisa dihasilkan. 

Melalui laporan tersebut, investor juga dapat mengetahui kebutuhan pendanaan yang diperlukan secara lebih transparan.

Buat Presentasi Bisnis yang Meyakinkan

Tak cukup hanya mengandalkan laporan keuangan, penyampaian ide melalui presentasi yang kuat juga sangat berperan dalam menarik minat investor. 

Paparkan dengan jelas alasan mengapa mereka sebaiknya menanamkan modal di perusahaan kamu, serta tunjukkan keunikan dan kekuatan yang dimiliki oleh bisnis tersebut. 

Usahakan presentasi dibuat sepersonal dan semenarik mungkin agar dapat meninggalkan kesan mendalam dan menggugah kepercayaan.

Paparkan Potensi Kerugian Secara Jujur

Selain menyampaikan hal-hal yang positif, penting juga untuk menjelaskan risiko yang mungkin muncul di luar angka-angka dalam laporan keuangan. 

Ceritakan secara terbuka berbagai bentuk kerugian yang bisa saja terjadi beserta langkah-langkah antisipatif yang sudah disiapkan. 

Dengan cara ini, calon investor akan merasa lebih yakin dan percaya terhadap kesiapan serta profesionalisme bisnis kamu.

Cara untuk Menjadi Investor

Apa saja langkah penting yang perlu ditempuh oleh mereka yang baru mulai menanamkan modal? Untuk mengetahui penjelasan lebih rinci, mari simak uraian berikut:

Pelajari Dasar-Dasar Dunia Investasi

Langkah pertama yang harus diambil adalah mengenal lebih dalam mengenai konsep investasi. Ini termasuk pemahaman tentang pengertian, jenis-jenis instrumen investasi yang tersedia, dan mekanisme cara kerjanya. 

Pengetahuan ini akan membantu kamu menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan sejak awal.

Memulai Sejak Dini

Investasi adalah strategi keuangan jangka panjang untuk membangun kekayaan. Karena itu, semakin cepat kamu memulai, maka semakin besar peluang untuk memperoleh hasil yang maksimal. 

Tidak perlu menunggu memiliki dana besar, memulai dari nominal kecil pun sudah cukup asalkan konsisten.

Susun Sistem Pengelolaan Dana Investasi

Langkah berikutnya adalah menyiapkan sistem pengelolaan dana. Ada dua pilihan: mengelola sendiri atau memanfaatkan layanan manajer investasi profesional. 

Jika memilih mengelola sendiri, maka seluruh tanggung jawab keuntungan dan kerugian berada di tanganmu. Sedangkan jika menggunakan jasa ahli, pengelolaan menjadi lebih terarah dan minim risiko teknis karena dikelola oleh pihak yang berpengalaman.

Siapkan Strategi Alternatif

Berikutnya, penting untuk menyusun rencana cadangan. Tujuannya adalah sebagai antisipasi terhadap kejadian tak terduga karena semua investasi memiliki risiko. 

Bersikaplah realistis terhadap imbal hasil dan hindari ekspektasi berlebihan agar tetap bisa mengambil keputusan secara rasional.

Bersabar Menunggu Hasil Investasi

Terakhir, hasil investasi yang sehat biasanya membutuhkan waktu. Oleh karena itu, tanamkan sikap sabar dan jangan berharap keuntungan instan. 

Proses investasi yang baik akan memberikan imbal hasil yang proporsional dan terukur dalam jangka panjang.

Dengan menjalankan langkah-langkah ini, kamu akan lebih siap menjalani perjalanan sebagai pemula dalam dunia investasi secara bijak dan berkelanjutan.

Tanggung Jawab Menjadi Investor

Berikut ini merupakan beberapa tanggung jawab penting yang harus dijalankan oleh seorang penanam modal:

Mencari Peluang Investasi

Seorang penanam modal perlu memiliki kepekaan terhadap kondisi dan perkembangan situasi ekonomi. Kemampuan ini penting agar dapat menentukan pilihan instrumen investasi yang sesuai. 

Dengan analisis yang tepat, bahkan dana yang terbatas pun bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.

Menganalisis Potensi Keuntungan dan Risiko

Setiap calon investor perlu menghitung secara teliti potensi imbal hasil dan risiko dari opsi investasi yang sedang dipertimbangkan. Aktivitas ini menjadi bagian rutin dari proses pengambilan keputusan investasi. 

Kemampuan dalam memperkirakan hasil yang mungkin diperoleh serta risiko yang mungkin muncul adalah hal yang wajib dimiliki, agar keputusan yang diambil bisa sesuai dengan ekspektasi dan perencanaan keuangan.

Melaksanakan Strategi Investasi

Setelah melakukan riset mendalam dan mengevaluasi risiko maupun prospek keuntungan, langkah berikutnya adalah mulai menjalankan strategi investasi yang telah disusun. 

Tahap ini mencakup tindakan nyata dalam menempatkan dana pada instrumen yang telah dipilih sebelumnya.

Melakukan Peninjauan Terhadap Performa Investasi

Tanggung jawab lain yang tak kalah penting bagi seorang investor adalah meninjau kembali kinerja investasi secara berkala. 

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah investasi yang dijalankan memberikan hasil sesuai rencana atau justru memerlukan penyesuaian strategi ke depannya.

Dengan melaksanakan semua tanggung jawab ini, seorang penanam modal akan mampu mengelola asetnya secara efektif dan memaksimalkan peluang dalam meraih pertumbuhan finansial yang stabil.

Keuntungan Menjadi Investor

Berikut ini merupakan sejumlah manfaat utama yang bisa diperoleh seseorang ketika memutuskan menjadi penanam modal:

Memiliki Bagian Kepemilikan dalam Perusahaan

Dengan menanamkan modal ke dalam suatu entitas bisnis, seseorang secara otomatis memperoleh bagian kepemilikan di perusahaan tersebut. 

Hal ini memungkinkan individu tersebut turut berperan dalam proses pengambilan keputusan penting di perusahaan. Menariknya, pemilik saham juga memiliki fleksibilitas untuk membeli maupun menjual sahamnya sesuai harga pasar. 

Nama investor pun tercatat resmi sebagai bagian dari daftar pemegang saham perusahaan.

Berpotensi Mengembangkan Pendapatan

Salah satu keuntungan dari menanamkan modal adalah adanya peluang untuk meningkatkan pemasukan. 

Jika ditelaah, salah satu perbedaan utama antara negara berkembang dan negara maju terletak pada kebiasaan masyarakatnya dalam mengelola uang. 

Di negara-negara maju, masyarakat cenderung mengalokasikan dananya untuk diinvestasikan, sehingga uang tersebut terus berputar dan berkembang. 

Uang tidak dibiarkan diam, melainkan digunakan untuk menyewa, menanam modal, atau memperluas usaha, yang pada akhirnya dapat menaikkan kualitas hidup.

Mendapatkan Penghasilan Pasif

Salah satu daya tarik besar dari menjadi penanam modal adalah kemampuan memperoleh keuntungan tanpa harus terlibat secara langsung dalam operasional bisnis. 

Saat seseorang membeli saham, artinya ia memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Setiap tahun, keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan bisa dibagikan kepada para pemilik saham dalam bentuk dividen. 

Inilah yang membuat investasi menjadi sumber penghasilan pasif yang menguntungkan.

Dana yang Dimiliki Menjadi Lebih Produktif

Daripada membiarkan uang mengendap di rekening tanpa tujuan yang jelas, lebih bijak jika dana tersebut diinvestasikan. Konsep ini sudah menjadi pemahaman umum di kalangan para penanam modal. 

Mereka menyadari bahwa uang akan lebih bermanfaat bila digunakan untuk mencari peluang pertumbuhan nilai daripada hanya disimpan. Dengan berinvestasi, dana menjadi lebih aktif dan memberikan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.

Dengan berbagai keuntungan di atas, menjadi seorang investor bukan hanya tentang mencari keuntungan finansial semata, tetapi juga soal memaksimalkan potensi uang agar bisa bekerja lebih efektif demi masa depan yang lebih stabil.

Perbedaan Investor dengan Trader

Apakah ada perbedaan antara investor dan trader? Jawabannya tentu saja berbeda. Untuk memahami lebih dalam, berikut ini penjabaran mengenai perbedaan keduanya:

Durasi Kepemilikan Aset

Perbedaan paling mendasar terletak pada lamanya waktu seseorang memegang sebuah aset. Seorang investor biasanya memilih untuk mempertahankan kepemilikannya dalam jangka waktu yang lebih panjang, karena tujuan investasinya bersifat jangka panjang. 

Di sisi lain, trader justru cenderung melepaskan asetnya dalam waktu yang relatif singkat. Selama aset tersebut masih memberikan potensi keuntungan, seorang trader akan segera melakukan transaksi jual tanpa ragu.

Potensi Keuntungan

Dalam hal memperoleh keuntungan, pendekatan investor dan trader sangat berbeda. Trader lebih mengandalkan keuntungan dalam waktu cepat dan dalam periode yang singkat, sehingga transaksi jual beli bisa terjadi dalam hitungan hari bahkan jam.

Sedangkan bagi investor, keuntungan biasanya baru terlihat setelah kurun waktu tertentu, karena mereka mengincar pertumbuhan nilai aset dalam jangka panjang sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.

Sifat dan Gaya Berinvestasi

Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dari karakter masing-masing. Investor cenderung memiliki pendekatan yang lebih tenang, sabar, dan berfokus pada tujuan finansial jangka panjang. 

Mereka jarang terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek. Sementara itu, trader lebih dinamis dan berani mengambil risiko. Mereka sigap terhadap pergerakan pasar dan siap melakukan aksi jual beli kapan saja untuk mengejar peluang yang ada.

Dengan memahami perbedaan ini, seseorang bisa menyesuaikan gaya investasi yang paling sesuai dengan tujuan dan toleransi risikonya.

Sebagai penutup, pengertian investor mencerminkan peran penting individu atau kelompok dalam mengelola dana demi meraih keuntungan dari berbagai instrumen keuangan yang dipilih.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB