Pengertian E-Commerce, Jenis dan Contoh, serta Manfaatnya

Bru
Jumat, 25 Juli 2025 | 07:32:39 WIB
pengertian e-commerce

Pengertian e-commerce kini semakin relevan seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat, terutama keberadaan internet. 

Internet membuka peluang baru dalam dunia bisnis melalui e-commerce. Bisnis ini menjadi solusi alternatif berbelanja secara online yang kini banyak diminati.

E-commerce sangat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama di tengah kesibukan yang membuat orang sulit berbelanja langsung ke toko fisik. 

Lantas, seberapa menguntungkan bisnis e-commerce ini? Dan bagaimana perkembangan bisnis ini di Indonesia? Mari kita telaah lebih lanjut tentang pengertian e-commerce di bawah ini!

Pengertian E-Commerce

Pengertian e-commerce merujuk pada perdagangan elektronik, yaitu aktivitas jual beli barang dan jasa yang dilakukan melalui media elektronik. 

Dengan bantuan internet, seseorang bisa menjual maupun membeli produk yang dibutuhkan hanya dengan menggunakan perangkat seperti komputer atau ponsel yang terhubung jaringan internet. 

Produk yang tersedia sangat beragam, mulai dari tiket pesawat, buku, pakaian, layanan keuangan, investasi, hingga perbankan online. Namun, seringkali terjadi kebingungan antara e-commerce dan marketplace. 

Sebenarnya, e-commerce mencakup semua transaksi yang berlangsung secara elektronik, sedangkan marketplace adalah salah satu model e-commerce yang berperan sebagai platform penghubung antara penjual dan pembeli. 

Dalam bisnis e-commerce, seluruh proses mulai dari pemesanan, pertukaran data, pembayaran, hingga pengiriman dapat dilakukan secara digital, berkat kemajuan teknologi yang terus memudahkan penggunanya.

Definisi E-Commerce Menurut Para Ahli

Setelah memahami definisi umum tentang perdagangan elektronik, selanjutnya kita akan menelaah pengertian perdagangan elektronik menurut para ahli agar pemahaman mengenai konsep ini dan variasinya semakin mendalam.

Menurut Kotler dan Armstrong

Perdagangan elektronik menurut Kotler dan Armstrong merupakan saluran digital yang dapat diakses melalui komputer, digunakan oleh pelaku usaha untuk menjalankan berbagai kegiatan bisnis. 

Selain itu, konsumen juga memanfaatkan teknologi komputer untuk mengakses informasi yang membantu mereka dalam membuat keputusan.

Menurut Loudon

Definisi perdagangan elektronik menurut Loudon adalah proses jual beli yang berlangsung antara penjual dan pembeli dari satu perusahaan ke perusahaan lain secara digital dengan komputer sebagai media penghubung.

Menurut Kaloka dan Whinston

Perdagangan elektronik diartikan sebagai aktivitas berbelanja secara daring yang menggunakan jaringan internet dengan transaksi pembayaran melalui transfer digital. Mereka menjelaskan empat sudut pandang tentang perdagangan elektronik, yaitu:

a. Dari sudut komunikasi: Proses pengiriman barang, informasi, layanan, dan pembayaran menggunakan komputer atau perangkat elektronik lainnya.

b. Dari sudut proses bisnis: Penerapan teknologi untuk mengotomatisasi transaksi bisnis dan alur kerja.

c. Dari sudut online: Penyediaan kemudahan dalam menjual, membeli, dan mengakses informasi melalui internet atau platform daring lainnya.

d. Dari sudut layanan: Alat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, manajemen, dan konsumen dengan tujuan menekan biaya layanan, meningkatkan mutu produk, serta mempercepat proses pengiriman.

Jenis E-Commerce dan Contohnya

Dengan adanya perdagangan elektronik, proses jual beli bisa dilakukan tanpa tatap muka antara penjual dan pembeli. Tren ini sangat diminati di Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat sehingga menawarkan peluang bisnis yang menguntungkan.

Namun, masih banyak yang menyangka bahwa perdagangan elektronik hanya sebatas toko daring yang menjual berbagai produk secara online. Padahal, ada berbagai jenis perdagangan elektronik yang perlu diketahui, antara lain:

Business-to-Business (B2B)

Jenis transaksi ini biasanya terjadi antar perusahaan, seperti antara grosir dan pengecer atau produsen dengan distributor. Transaksi B2B bisa berlangsung secara digital maupun fisik. 

Karena melibatkan perusahaan besar, volume dan nilai transaksi juga besar, sehingga memerlukan biaya operasional yang cukup tinggi, namun keuntungan yang didapatkan pun besar walau risikonya juga tinggi. 

Pelaku bisnis B2B biasanya memanfaatkan sistem seperti Elektronik Data Interchange (EDI) dan email untuk bertukar data dan informasi produk.

EDI sendiri adalah proses transfer data antar komputer dengan format standar yang telah disepakati. 

Contohnya, jurnal yang ditargetkan pada pengusaha atau pemilik bisnis untuk membantu mengelola keuangan dan laporan akuntansi secara efisien dan terpercaya.

Business-to-Consumer (B2C)

Berbeda dengan B2B, B2C merupakan jenis perdagangan elektronik yang paling umum dikenal, dimana transaksi terjadi antara penjual dan konsumen akhir. 

Bisnis B2C berkembang sangat cepat, terutama karena kemudahan menggunakan platform daring seperti website dan media sosial sebagai sarana promosi. 

Mendirikan bisnis online sering kali memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan membuka toko fisik, walaupun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Persaingan pada bisnis B2C cukup ketat dan tidak merata, namun jenis ini menawarkan keunggulan seperti jangkauan informasi yang luas, harga kompetitif, dan layanan pengiriman yang cepat. 

Contoh bisnis B2C yang populer di masyarakat antara lain Amazon, Traveloka, dan eBay.

Consumer-to-Consumer (C2C)

Jenis perdagangan elektronik ini cukup populer karena melibatkan transaksi langsung antar konsumen. Model C2C terbagi menjadi dua, yaitu marketplace dan classified.

Pada model marketplace, konsumen bertindak sebagai penjual yang memasarkan barangnya di platform kepada konsumen lain yang menjadi pembeli. 

Sedangkan pada model classified, penjual dan pembeli bebas melakukan transaksi sesuai kesepakatan sendiri dengan peran website hanya sebagai penghubung. 

Transaksi biasanya dilakukan secara langsung seperti metode COD (Cash On Delivery). Contoh platform yang menggunakan model C2C antara lain OLX, Kaskus, Bukalapak, dan JD.id.

Consumer-to-Business (C2B)

C2B adalah kebalikan dari B2C, di mana konsumen menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan. Contoh paling umum adalah jasa content writer, di mana individu dengan keahlian menulis dapat menawarkan jasanya ke perusahaan besar. 

Platform populer yang memfasilitasi jenis bisnis ini termasuk freelancer.com dan sribulancer, yang menjadi tempat menampung berbagai keahlian unik. 

Perusahaan yang membutuhkan jasa biasanya mencantumkan kualifikasi dan harga dalam situs tersebut, dan freelancer dapat mempromosikan kemampuan mereka untuk dipilih sesuai kebutuhan perusahaan.

Business-to-Administration (B2A)

Jenis ini adalah transaksi antara perusahaan dengan lembaga pemerintah atau administrasi publik, yang juga dikenal sebagai Business-to-Government (B2G). 

Bisnis B2A menyediakan layanan atau produk yang dibutuhkan pemerintah untuk keperluan operasional dan berbagai proses lainnya. 

Transaksi ini biasanya menggunakan trader sebagai perantara. Contohnya adalah layanan pemerintah terkait jaminan sosial, pengurusan pajak, dan dokumen penting lainnya, seperti yang dilakukan melalui situs pajak.go.id.

Consumer-to-Administration (C2A)

Model ini hampir mirip dengan B2A, namun melibatkan transaksi elektronik yang dilakukan konsumen langsung kepada pemerintah atau lembaga administrasi publik. 

Tujuan utama bisnis ini adalah meningkatkan efisiensi dan kemudahan akses bagi pengguna layanan pemerintah. 

Selain itu, C2A juga mendorong transparansi dan fleksibilitas dalam administrasi publik melalui dukungan teknologi dan komunikasi yang baik. Contoh penerapannya dapat ditemukan pada layanan online di situs resmi BPJS dan Direktorat Jenderal Pajak.

Online-to-Offline (O2O)

Jenis bisnis ini merupakan inovasi dalam dunia e-commerce yang memanfaatkan jaringan internet untuk menarik pelanggan agar bertransaksi secara online namun melakukan pembelian di toko fisik. 

Tujuannya adalah menghubungkan saluran digital dengan gerai offline sehingga keduanya saling menguntungkan. Contoh penerapan model O2O adalah situs mataharimall.com. 

Selain itu, konsep ini juga banyak digunakan dalam sektor transportasi dan akomodasi, seperti Gojek, Grab, Airbnb, dan lainnya, di mana pelanggan dapat melakukan pemesanan secara daring sebelum menggunakan layanan secara langsung.

Manfaat E-Commerce untuk Bisnis

Berbagai jenis e-commerce yang sudah dijelaskan di atas pastinya memberikan banyak manfaat secara umum. Baik bagi penjual maupun pembeli, keduanya akan memperoleh keuntungan yang saling menguntungkan, di antaranya sebagai berikut:

Jangkauan Pasar yang Luas

Bisnis e-commerce memiliki kemampuan untuk menjangkau pasar yang jauh lebih luas dibandingkan dengan toko offline biasa. 

Hal ini karena bisnis ini berbasis internet, sehingga dapat diakses oleh konsumen dari berbagai wilayah, bahkan yang jauh sekalipun. Dengan begitu, pelaku usaha dapat memperluas target pasarnya tanpa terbatas oleh lokasi fisik.

Mengurangi Infrastruktur

Salah satu keuntungan lain dari menggunakan bisnis e-commerce adalah pelaku usaha tidak perlu membuka cabang fisik di banyak tempat. Cukup dengan satu toko online, bisnis sudah bisa melayani pelanggan dari berbagai daerah secara luas. 

Hal ini tentu dapat mengurangi biaya dan usaha dalam membangun serta mengelola banyak cabang.

Anggaran Pengeluaran Berkurang

Bisnis e-commerce dianggap lebih hemat dalam hal pengeluaran operasional. Tidak seperti toko fisik yang memerlukan biaya sewa tempat, listrik, dan fasilitas lainnya, bisnis online tidak memerlukan biaya sewa toko. 

Selain itu, kebutuhan untuk merekrut banyak karyawan juga berkurang, sehingga beban gaji yang harus dibayar menjadi lebih sedikit.

Harga Terjangkau

Manfaat ini sangat menguntungkan bagi para pembeli. Dalam bisnis e-commerce, penjual bisa menetapkan harga produk yang lebih murah dibandingkan toko fisik. 

Penetapan harga yang lebih rendah ini dilakukan untuk menarik minat pembeli agar tertarik membeli produk secara online. Dengan demikian, pembeli bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.

Keempat poin tersebut merupakan beberapa keuntungan utama dari bisnis e-commerce yang membantu kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli, mendapatkan manfaat yang saling menguntungkan.

Sebagai penutup, pengertian e-commerce menjelaskan bagaimana teknologi memudahkan jual beli secara online, membuka peluang bisnis tanpa batasan ruang dan waktu.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB