Mengenal Lebih Dekat Merek Supreme dan Fakta Menariknya

Bru
Jumat, 25 Juli 2025 | 07:36:47 WIB
merek Supreme

Merek Supreme belakangan ini semakin dikenal luas oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. 

Brand streetwear asal Amerika Serikat ini berhasil menarik perhatian publik secara global, tak hanya karena kepopulerannya, tetapi juga karena lonjakan nilai jualnya yang terbilang sangat tinggi. 

Produk-produk dari Supreme bahkan kini dikenal memiliki harga yang jauh di atas rata-rata.

Salah satu faktor yang mendukung kesuksesan besar dari brand Supreme adalah bangkitnya tren fashion hypebeast yang kembali digandrungi banyak orang. 

Gaya desain yang sederhana namun tetap trendi dari Supreme berhasil memikat para penggemar hypebeast, hingga membuat banyak orang begitu mengidolakannya. 

Kejayaan brand ini dapat terlihat dari banyaknya figur publik terkenal, baik dari kalangan selebritas Hollywood hingga idol K-Pop, yang terlihat mengenakan produk-produk Supreme. 

Beberapa di antaranya adalah Seulgi dari Red Velvet dan J-Hope dari BTS yang turut memperkuat citra eksklusif brand ini.

Di balik ketenaran dan tingginya harga jual produk Supreme, sebenarnya terdapat sejumlah latar belakang serta faktor tersembunyi yang menjelaskan mengapa barang-barangnya bisa begitu digemari dan bernilai tinggi. 

Beberapa fakta penting berikut bisa membantu memahami lebih dalam bagaimana proses terbentuknya reputasi serta nilai eksklusivitas dari produk Supreme.

Masyarakat luas umumnya sudah mengenal bahwa produk-produk yang diluncurkan oleh merk Supreme dibanderol dengan harga fantastis, bahkan hingga terkesan tidak masuk akal. 

Walaupun demikian, animo pembeli tetap sangat tinggi, bahkan sering terjadi persaingan ketat hanya untuk bisa mendapatkan item Supreme yang terbatas.

Khususnya di Indonesia, jika dikonversikan ke dalam mata uang rupiah, harga produk Supreme bisa mencapai angka yang sulit dipercaya. Hal ini jelas bukan sebuah kebetulan semata. 

Pencapaian luar biasa dari brand Supreme merupakan hasil dari perencanaan strategi bisnis yang sangat matang dan efektif. 

Maka dari itu, penting untuk memahami lebih lanjut tentang merek Supreme agar bisa menangkap bagaimana strategi mereka membentuk eksklusivitas dan nilai jual yang tinggi tersebut. 

Sekilas tentang Merek Supreme

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, merek Supreme merupakan salah satu label fashion yang sangat mencuri perhatian dengan ciri khasnya dalam gaya streetwear asal Amerika Serikat.  Sebenarnya, ketenaran produk ini bukanlah hal baru. 

Sejak lama, para selebriti internasional telah banyak terlihat mengenakan produk Supreme, sehingga tak mengherankan jika kepopulerannya melonjak tajam dan berhasil merebut hati para anak muda di berbagai belahan dunia.

Lebih dari sekadar populer, produk ini juga dikenal akan inovasi yang tinggi. 

Meskipun hanya memproduksi item seperti kaus, jaket, dan sweater dengan harga yang tergolong mahal, Supreme tetap mampu menunjukkan eksistensinya dan menjadi bagian dari tren gaya anak muda yang begitu diidamkan.

Brand yang pertama kali hadir di Lafayette Street, New York, ini memang identik dengan harga-harga selangit. Sebagai contoh, harga satu buah kausnya bisa mencapai US$160 dan bahkan ada yang dijual seharga US$400. 

Bila dikonversikan ke rupiah, kisaran harganya berada di angka Rp2,2 juta hingga Rp5,7 juta.

Tak hanya kaus, item lain seperti jaket dan tas pun dibanderol dengan harga yang tidak kalah tinggi. 

Produk-produk tersebut dijual dengan kisaran harga antara US$300 sampai US$450, atau sekitar Rp4,3 juta hingga Rp6,4 juta jika dihitung dalam mata uang rupiah.

Seiring meningkatnya permintaan, Supreme mulai memperluas jenis produk yang ditawarkan. 

Kini, brand ini memproduksi berbagai item tak terduga seperti aksesoris dan benda-benda unik yang bila dikeluarkan oleh merek lain mungkin tidak akan bernilai apa-apa. 

Salah satu contohnya adalah batu bata yang diproduksi dan diberi label Supreme. Menariknya, satu batu bata tersebut berhasil dijual seharga Rp400 ribu. 

Bahkan, ada juga yang berhasil memasarkan batu bata tersebut dengan harga berkali-kali lipat, yaitu hingga Rp13 juta. 

Melihat fenomena ini, jika ingin memahami lebih dalam tentang kesuksesan dan strategi Supreme, kamu bisa menelusuri lebih lanjut penjelasan dari artikel ini.

Alasan Produk dari Brand Supreme Sangat Mahal

Perluasan pasar yang dijalankan oleh Supreme telah mencapai berbagai penjuru dunia, dimulai dari kawasan Amerika Serikat dan sekitarnya. 

Seiring berjalannya waktu, merek ini mulai memasuki wilayah Eropa dan bahkan kini telah merambah pasar Asia, termasuk Indonesia yang menjadi salah satu sasaran utamanya.

Meskipun keberadaan Supreme telah menjangkau hampir seluruh belahan dunia, harga produk yang ditawarkan tetap berada di kisaran yang sangat tinggi. 

Penjelasan mengenai asal muasal serta alasan di balik tingginya nilai jual produk dari merk Supreme bisa dilihat dari beberapa faktor berikut:

Produksi Terbatas

Sesuai dengan prinsip dasar dalam ilmu ekonomi tentang keseimbangan permintaan dan ketersediaan, produk yang dibuat dalam jumlah terbatas cenderung memiliki nilai jual yang tinggi ketika permintaannya meningkat. 

Seperti halnya emas yang nilainya terus naik karena langka dan diminati, hal ini juga berlaku pada koleksi Supreme. Produk seperti kaos, jaket, maupun sweater dari brand ini diproduksi dalam jumlah yang terbatas.

Desain produk yang simpel namun tetap stylish menjadikan banyak orang berlomba-lomba untuk memilikinya. Lonjakan permintaan tersebut secara otomatis membuat nilai jual produknya ikut meningkat. 

Dengan kata lain, produk Supreme dianggap memiliki nilai tinggi oleh pasar dan wajar bila dijual dengan harga premium.

Strategi tersebut dijalankan dengan sangat efektif oleh Supreme. Terbukti dari berbagai item dengan label Supreme yang diproduksi secara terbatas namun tetap menjadi incaran banyak orang. 

Tidak hanya produk fashion seperti kaos atau jaket, bahkan barang-barang non-fashion seperti batu bata bermerk Supreme pun tetap laku keras. 

Contohnya, batu bata yang diberi harga awal sekitar Rp 400 ribu bisa dijual kembali dengan nilai mencapai belasan juta rupiah.

Kualitas Produk yang Konsisten

Salah satu kekuatan utama Supreme adalah kemampuannya dalam menjaga mutu produk. Brand ini sangat selektif dalam memilih bahan dan selalu memastikan hanya menggunakan material dengan kualitas tinggi. 

Sekalipun dari tampilan luar tampak serupa dengan produk dari merek lain, namun kualitasnya telah memberikan kesan yang berbeda bagi para pengguna.

Sebagai contoh, kaos buatan Supreme mampu memberikan rasa nyaman dan kepuasan kepada penggunanya. Banyak konsumen menyatakan bahwa produk Supreme terasa nyaman saat dipakai untuk aktivitas harian. 

Semua kaos yang diproduksi menggunakan bahan katun murni, yang menjadi jaminan kualitas dari brand ini.

Inovasi yang Berkelanjutan

Meski pada pandangan awal beberapa desainnya terlihat mirip dengan produk dari merek lain, Supreme tetap dikenal sebagai merek yang selalu menghadirkan sesuatu yang berbeda dan kreatif. 

Brand ini kerap meluncurkan ide-ide baru yang segar dan menarik perhatian, menjadikannya pelopor tren baru dalam dunia fesyen.

Sebagai ilustrasi, ketika brand lain masih fokus pada kaos dan jaket, Supreme justru memperkenalkan produk yang tidak biasa dan cenderung tidak berkaitan langsung dengan identitas utama mereka. 

Mereka pernah merilis berbagai barang unik seperti tongkat baseball, korek api, hingga alat pemadam kebakaran, yang semuanya dibubuhi dengan logo Supreme, menjadikan barang-barang tersebut sebagai koleksi eksklusif dan bernilai tinggi di mata penggemar setianya.

Kerap Dipakai oleh Tokoh Terkenal Dunia

Salah satu hal yang memengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu produk adalah tingkat ketenarannya di tengah masyarakat. Popularitas yang tinggi bisa berkontribusi langsung terhadap nilai jual barang tersebut. 

Karena itulah, banyak produsen berlomba-lomba meningkatkan pamor mereka di pasar. Salah satu strategi yang lazim dipakai adalah menggandeng tokoh publik yang memiliki pengaruh besar.

Sejak awal kemunculannya, Supreme sudah menunjukkan dominasi dalam hal ketenaran secara global. 

Hal ini terbukti dari banyaknya figur publik seperti artis, penyanyi, dan tokoh hiburan lainnya yang terlihat mengenakan produk buatan Supreme. 

Tingginya eksposur ini berhasil dimanfaatkan oleh Supreme untuk mendongkrak nilai produk mereka, hingga harganya melesat jauh di atas rata-rata.

Rutin Menjalin Kerja Sama dengan Merek Bergengsi

Selain sudah mendapatkan tempat di kalangan selebriti papan atas, Supreme juga mampu menciptakan kerja sama dengan berbagai merek ternama lainnya. 

Popularitas yang sudah lebih dulu dimilikinya membuat setiap barang yang mengusung label Supreme hampir pasti mengalami lonjakan harga.

Perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini tercatat pernah berkolaborasi dengan berbagai brand, mulai dari yang bergerak di bidang petualangan, olahraga, hingga merek dari berbagai sektor lainnya. 

Beberapa nama yang sukses mencetak keuntungan besar bersama Supreme antara lain adalah The North Face, Comme des Garçons, Nike, Vans, dan masih banyak lagi.

Salah satu bukti sukses dari kolaborasi tersebut adalah meningkatnya harga jual jaket tahan air produksi The North Face. Sebelum diberi sentuhan label Supreme, jaket tersebut dijual dengan harga sekitar US$300 atau kira-kira Rp4,3 juta. 

Namun setelah label Supreme ditambahkan, harganya melonjak hingga sekitar US$1.300, yang jika dikonversikan ke rupiah menjadi sekitar Rp18,6 juta.

Perkembangan Gaya Hidup Hypebeast

Selain faktor internal yang telah diuraikan, ada pula aspek eksternal yang turut berperan besar dalam mendongkrak nilai jual produk berlabel Supreme, yaitu pengaruh budaya populer. 

Supreme memiliki kejelian dalam menangkap peluang dari tren budaya yang sedang berkembang, yakni gaya hidup hypebeast.

Gaya hidup hypebeast merujuk pada kecenderungan anak muda yang begitu tergila-gila dengan merek-merek yang sedang naik daun. Karena terlalu terobsesi, kelompok ini cenderung mengabaikan pertimbangan harga. 

Bagi mereka, selama barang tersebut dianggap memiliki nilai atau prestise tertentu, maka berapa pun harganya akan tetap diburu.

Budaya hypebeast sendiri masih terus meluas, termasuk di Indonesia yang kini sudah banyak masyarakatnya mengadopsi gaya hidup semacam ini. 

Fenomena ini pun dimanfaatkan oleh banyak merek, termasuk Supreme, untuk mengembangkan strategi pemasarannya. Semakin berkembang budaya hypebeast di masyarakat, maka semakin tinggi pula nilai jual produk-produk yang mereka tawarkan.

Itulah uraian lengkap tentang latar belakang dan strategi di balik tingginya harga produk dari Supreme. 

Setelah memahami penjabaran tersebut, kamu tentu lebih memahami bagaimana sebuah merek dapat menetapkan harga yang begitu tinggi melalui berbagai pendekatan dan strategi tertentu.

Namun begitu, kenyataan bahwa produk dengan harga tinggi seperti Supreme mendapat banyak perhatian juga menuai berbagai respons dari kalangan muda.

Sebagian beranggapan bahwa harga tersebut sepadan dengan kualitas produk yang ditawarkan. Sebaliknya, ada juga yang merasa harga yang dipatok terlalu tinggi dan tidak mencerminkan kualitas maupun desain dari produk itu sendiri.

Fakta Menarik tentang Brand Supreme

Setelah memahami latar belakang serta strategi yang membuat harga produk Supreme melambung tinggi, kini saatnya mengenal sejumlah fakta menarik terkait brand ini agar kamu lebih paham bagaimana perjalanan Supreme dalam membangun citranya.

1. Toko resmi pertama Supreme berdiri pada tahun 1994

Supreme merupakan merek streetwear yang mulai dikenal publik sejak pertama kali didirikan pada tahun 1994 di Lafayette Street, New York City, Amerika Serikat. 

Brand ini lahir dari ide James Jebbia, seorang pebisnis sekaligus desainer asal AS. Saat memulai usahanya, Jebbia hanya memiliki modal sekitar US$ 12.000 atau kira-kira setara dengan 160 juta rupiah.

Dari awal, Supreme telah memperlihatkan karakter kuat melalui desain tokonya yang tidak biasa. Gerai perdananya dirancang dengan area tengah yang luas, sementara produk-produknya ditempatkan mengelilingi bagian tengah tersebut. 

Desain interior ini dipilih karena mayoritas pembeli Supreme berasal dari komunitas skateboarder, sehingga ruang leluasa di tengah toko memudahkan mereka untuk bergerak bebas saat memilih barang.

Menariknya, Supreme bukanlah usaha retail pertama dari James Jebbia. Sebelumnya, pada tahun 1989, ia telah membuka bisnis retail bernama Union NYC.

2. Jepang menjadi lokasi mayoritas gerai Supreme

Setelah sukses membuka gerai pertamanya, Supreme dengan cepat menarik perhatian global dan memperoleh sambutan positif dari kalangan muda, khususnya mereka yang tertarik dengan tren hypebeast. 

Popularitas ini kemudian mendorong Supreme untuk melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai negara.

Hingga Oktober 2019, Supreme telah memiliki 12 toko resmi yang tersebar di empat negara, yaitu Amerika Serikat, Inggris (London), Prancis (Paris), dan Jepang. 

Dari keempat negara tersebut, Jepang menjadi pasar yang paling menonjol karena memiliki jumlah gerai terbanyak.

Ada enam toko Supreme yang tersebar di berbagai kota besar di Jepang, yakni Daikanyama, Osaka, dan Fukuoka (seluruhnya dibuka pada tahun 1998), Harajuku (dibuka tahun 2006), Nagoya (dibuka tahun 2008), serta Shibuya (dibuka pada 2012). 

Dengan jumlah gerai terbanyak di Jepang, tak heran jika masyarakat Indonesia juga ikut tertarik terhadap produk Supreme, mengingat kedekatan tren fashion Jepang dengan pasar Asia, termasuk Indonesia.

3. Supreme merilis produk terbarunya dalam jumlah terbatas

Salah satu alasan utama mengapa harga barang dari Supreme bisa sangat tinggi adalah karena produksinya yang sangat terbatas. Mereka sengaja membatasi kuantitas setiap koleksi, atau yang biasa dikenal dengan istilah limited edition.

Alasan di balik kebijakan ini adalah untuk menghindari terjadinya stok yang menumpuk, sekaligus menjadi strategi bisnis dalam membangun kesan eksklusif terhadap produknya.

Secara umum, brand yang mampu menghadirkan kualitas unggul dan memberikan kesan langka biasanya berhasil menarik pasar premium dan dihargai dengan nilai jual yang tinggi. Supreme adalah salah satu contoh nyata dari pendekatan tersebut.

4. Supreme menerima penghargaan 'Menswear Designer of the Year' dari CFDA tahun 2018

Setelah lebih dari dua puluh tahun berkarya di industri fashion, pada akhirnya Supreme memperoleh pengakuan resmi di dunia mode internasional. 

Pada tahun 2018, James Jebbia dianugerahi gelar ‘Menswear Designer of the Year’ oleh Council of Fashion Designers of America (CFDA), sebuah lembaga bergengsi di bidang fashion Amerika.

Penghargaan ini menunjukkan bahwa Supreme tidak hanya dikenal di kalangan anak muda penggemar streetwear, tetapi juga mendapat apresiasi dari industri mode profesional. 

Prestasi ini turut membantu memperkuat reputasi Supreme sebagai brand yang berpengaruh di dunia fashion global.

Sebagai penutup, merek Supreme dikenal bukan hanya karena kualitasnya, tetapi juga karena strategi dan popularitas yang berhasil menjadikannya simbol fashion eksklusif masa kini.

Terkini

Pemain Badminton Indonesia Bersiap Tampil di Hong Kong Open

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:20 WIB

Real Madrid Siap Perkuat Pertahanan Jelang Musim Baru

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:19 WIB

Barcelona Konfirmasi Rashford Akan Bertahan Sepanjang Musim

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:18 WIB

4 Shio Besok Diprediksi Nikmati Hari dengan Energi Positif

Selasa, 09 September 2025 | 17:10:15 WIB